Ridwan Kamil Minta PNS Jabar Tunda Nabung, Kenapa?

Ridwan Kamil Minta PNS Jabar Tunda Nabung, Kenapa?

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 27 Jan 2021 08:43 WIB
Curhat soal Corona, Ridwan Kamil ngaku pernah dibawa mimpi
Foto: Yudha Maulana
Jakarta -

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengajak pegawai negeri sipil (PNS) menggunakan uangnya untuk membeli produk UMKM. Aksi itu dinilai sebagai bentuk bela negara di tengah pandemi COVID-19.

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu berharap PNS bisa menjadi pahlawan untuk menggenjot daya beli yang lesu lewat program kampanye bertajuk 'Borong Dong' pada bulan depan. Lagi pula, pegawai abdi negara itu dinilai pendapatannya tidak terdampak pandemi COVID-19.

"Yang terberat saat ini adalah daya beli, jadi daya beli ini terbagi dua yaitu menengah bawah tertekan maka bansos kita teruskan dengan berbagai cara. Yang kedua belanja menengah atas, ini terus kita kampanyekan salah satunya bulan depan saya launching agar rakyat Jawa Barat mau belanja, khususnya PNS ini kita punya ratusan ribu total yang tidak terpengaruh oleh pandemi COVID pendapatannya, saya bilang belanja adalah bela negara," katanya dalam webinar bertajuk 'Akselerasi Pemulihan Ekonomi', Selasa (26/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia meminta selama krisis pandemi COVID-19 PNS menunda untuk menabung. Ridwan Kamil mau masyarakat menghabiskan uangnya sebanyak-banyaknya untuk membeli produk UMKM.

"Nggak usah nabung-nabung dulu, nabungnya nanti kalau sudah situasi normal, sekarang lagi krisis keluarkan tabungannya untuk belanja di UMKM dengan konsep 'Borong Dong," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Ridwan Kamil mengaku telah berkomitmen untuk membantu pariwisata Bali. Setelah kampanye 'Borong Dong' selesai, dia mau warga Jabar membeli produk kerajinan dari Bali sebagai bentuk solidaritas.

"Termasuk kita juga akan bertoleransi dengan provinsi Bali, kita akan bantu rakyat Jawa Barat membeli produk-produk kerajinan Bali sebagai bentuk solidaritas kita ke provinsi Bali yang pariwisatanya masih jauh dari pulih dibandingkan provinsi Jawa Barat," tuturnya.

Untuk memulihkan perekonomian, Ridwan Kamil juga menggenjot investasi Jabar. Klik halaman selanjutnya.

Ridwan Kamil menilai Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang dipimpinnya menjadi favorit investor. Hal itu terbukti dari realisasi investasinya menjadi yang tertinggi se-Indonesia di 2020 dengan total Rp 120,4 triliun.

Saking favoritnya Jabar sebagai tempat investasi, pria yang akrab disapa Kang Emil itu menyebut ada investor yang sudah pergi dari Jabar, namun balik lagi. Hal itu dikarenakan tingkat produktivitas masyarakat di sana dinilai paling tinggi se-Indonesia dan mereka tidak mengedepankan upah.

"Isu upah tidak selalu menjadi isu nomor satu dalam unit cost sebuah ekonomi, tetapi juga produktivitas. Ada yang pindah dari Jabar mereka balik lagi karena produktivitas hanya 60% dari apa yang kami kerjakan," kata Ridwan Kamil.

Alasan lainnya karena infrastruktur Jabar dinilai lebih baik ketimbang provinsi lain, terlebih adanya Pelabuhan Patimban, kawasan industri Rebana yang akan memiliki 13 kota industri, dan proyek kereta api cepat yang ditargetkan rampung dalam dua tahun ke depan.

"Saya banyak dapat pertanyaan dari Duta Besar yang ingin kerja sama karena Patimban berada di wilayah Metropolitan Rebana, sebuah kawasan baru di mana akan ada 13 kota industri baru yang sedang kita konsepkan," terang mantan Wali Kota Bandung itu.

Untuk terus meningkatkan investasi Jabar, belanja pemerintah sedang dikebut lelang. Ridwan Kamil mengatakan kalau belanja pemerintah masih belum bergulir, tidak ada pergerakan ekonomi di sektor swasta sehingga butuh belanja pemerintah untuk mendorong aktivitas.

Ridwan Kamil memproyeksikan pertumbuhan ekonomi provinsi Jabar 2021 berada di angka 4% untuk angka optimis, sedangkan angka pesimisnya di kurang lebih 2%. Dia pun mengatakan kawasan Rebana dan Patimban nantinya bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi dengan potensi tambahan 3-4% dari existing di tahun ini.


Hide Ads