Varian baru virus Corona (COVID-19) bikin Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan waspada. Sebab, bila sampai masuk ke Indonesia bisa berdampak buruk terhadap pemulihan ekonomi nasional.
Varian baru virus Corona ini berasal dari Inggris dan disebut-sebut 70% lebih menular. Beberapa negara sudah mengkonfirmasi temuan varian baru virus Corona.
"Kita bekerja keras untuk menangani varian baru ini dan mudah-mudahan kita tidak mendapatkannya," kata dia dalam webinar Mandiri Investment Forum, kemarin Rabu (3/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan laporan yang diterima oleh pria yang juga menjabat Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu, belum ada laporan bahwa varian baru virus Corona masuk ke Indonesia.
"Tapi sampai hari ini saya mendapat laporan pagi ini bahwa kita belum ada varian baru. Jadi kita harus berhati-hati dari varian baru ini," sebutnya.
Terkait pemulihan ekonomi, Luhut membeberkan ada lima sektor industri yang tumbuhnya lambat, yakni manufaktur, industri perdagangan, pertambangan, konstruksi, serta hotel dan restoran. Sektor-sektor itu tumbuh melambat terutama disebabkan oleh pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Hotel dan restoran juga mengalami penurunan sampai mencapai minus 13%," tambah Luhut.
Negara mana saja yang sudah disusupi varian baru virus Corona? selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak Video "4 Arahan Baru Jokowi Saat PPKM Tak Lagi Efektif Tangkal Corona":