'Brompton' Made in Bandung Jajal Malaysia hingga Australia

'Brompton' Made in Bandung Jajal Malaysia hingga Australia

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 10 Feb 2021 15:58 WIB
Pekerja menyelesaikan proses penghalusan rangka (main frame) sepeda lipat Kreuz di Bandung, Jawa Barat, Jumat (20/11/2020).
Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Jakarta -

Sepeda Kreuz naik daun di tengah meningkatnya tren bersepeda di masa pandemi virus Corona (COVID-19). Apalagi, 'Brompton' made in Bandung ini diendorse langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Orang nomor satu di Indonesia itu pernah memamerkannya lewat unggahan di Instagram resminya.

Tak melewatkan momentum, sepeda tersebut mulai menjajal pasar luar negeri. Beberapa yang dibidik adalah negara-negara tetangga.

"Kami berterima kasih atas peran dan dukungan dari Kemenperin. Saat ini, kami sudah melakukan pembicaraan dengan beberapa pihak di luar negeri, dan akan melakukan ekspor ke beberapa negara seperti ke Singapura, Malaysia, dan Australia," kata Deputi Direktur PT Kreuz Bike Indonesia, Hendri Supriadi melalui siaran pers Kementerian Perindustrian dikutip Rabu (10/2/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Produsen 'Brompton' made in Bandung tersebut meningkatkan produksi hingga 160 unit per bulan dari yang semula sekitar 10-15 unit sepeda lipat per bulan. "Tentunya peningkatan produksi, seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap sepeda buatan dalam negeri tersebut," sebutnya.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan selama pandemi minat konsumen untuk membeli sepeda naik drastis.

ADVERTISEMENT

"Kami harap industri sepeda lokal semakin berkembang serta mampu memanfaatkan peluang, karena permintaan sepeda di dalam negeri melonjak tajam khususnya di masa pandemi COVID-19 yang mencapai 8-9 juta unit," sebutnya.

Untuk meningkatkan daya saing sepeda buatan dalam negeri, Kemenperin mendorong produsen menerapkan sistem manajemen mutu, serta memberikan pelayanan untuk memperoleh Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI).

"Melalui upaya tersebut diharapkan sepeda buatan dalam negeri bisa berdaya saing, sekaligus mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor," katanya.

Lanjut halaman berikutnya soal 'Brompton' made in Bandung.

Saksikan juga 'Melihat Lebih Dekat Kreuz, Sepeda 'Brompton' Made in Bandung':

[Gambas:Video 20detik]



Agus menjelaskan kewajiban SNI memperoleh bagi produk sepeda roda dua tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 30 tahun 2018 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Sepeda Roda Dua Secara Wajib.

Aturan itu ditetapkan untuk meningkatkan daya saing industri nasional dan penciptaan persaingan usaha yang sehat dengan penerapan sistem manajemen mutu yang menjadi syarat untuk memperoleh SPPT SNI 1049:2008.

Pemberlakuan SNI juga bertujuan untuk memastikan keamanan dan keselamatan pengguna sepeda roda dua.


Hide Ads