Pandemi Tak Surutkan Produksi Telur Ayam Blitar

ADVERTISEMENT

Pandemi Tak Surutkan Produksi Telur Ayam Blitar

Alfi Kholisdinuka - detikFinance
Senin, 15 Feb 2021 14:35 WIB
Para pekerja melakukan perawatan rutin di peternakan ayam petelur di Blitar, Jawa Timur, (2/2/2021). Peternakan ayam petelur masih menjadi primadona untuk menopang ekonomi masyarakat Blitar di sektor pertanian. Sejarah peternakan telur di Blitar dimulai pada era 80an dan terus tumbuh hingga saat ini. (ARI SAPUTRA/detikcom)
Foto: Ari Saputra
Blitar -

Peternakan merupakan salah satu sektor strategis sebagai penyumbang ketersediaan pangan melalui protein hewani. Di masa pandemi yang tak kunjung usai ini aktivitas sebagian peternakan di Blitar tetap mampu produktif menghasilkan puluhan ton telur ayam.

Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar Adi Andaka, hal ini disebabkan karena total populasi ayam petelur di Kabupaten Blitar tidak berubah signifikan baik sebelum pandemi ataupun saat pandemi, yakni mencapai 22 juta ekor ayam.

Sementara, jumlah para peternak ayam layer di Kabupaten Blitar masih sama yakni berkisar dari 4.300-4.500. Menurutnya, mereka mampu mencukupi kebutuhan daerah hingga nasional setiap harinya, sebab produksi telur per bulannya mencapai puluhan ton.

"Dari populasi ini dalam 1 hari yang bisa dihasilkan oleh peternak sebanyak 1.150-1.200 ton. Untuk skala lokal sudah termasuk berlebih. Stok ini juga digunakan untuk memasok kebutuhan di luar jawa baik itu Indonesia bagian timur atau Indonesia bagian tengah," ujar Adi kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Hal ini juga dibuktikan oleh salah satu Peternak Ayam Layer asal Kecamatan Nglegok, Blitar, Kurniawan Unggul Pambudi. Pria yang kini berusia 30 tahun merupakan peternak generasi kedua yang memiliki 13.000 ekor ayam, dan terus mengupayakan penyediaan pangan berkualitas seperti produk telur konsumsi.

"Sehari produksi untuk 13.000 ekor ayam ini bisa dapat 6 sampai 6,5 kwintal telur per hari. Kalau Sebulan hampir 20 ton," ungkapnya.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang selalu diperhatikannya agar produktivitas ayam telur tersebut tetap subur. Faktor ini juga mampu mengantisipasi ayam agar tidak mudah stres, sebab sensitivitas ayam terhadap hama maupun lainnya dapat mengganggu produksi telur itu sendiri.

Para pekerja melakukan perawatan rutin di peternakan ayam petelur di Blitar, Jawa Timur, (2/2/2021). Peternakan ayam petelur masih menjadi primadona untuk menopang ekonomi masyarakat Blitar di sektor pertanian. Sejarah peternakan telur di Blitar dimulai pada era 80an dan terus tumbuh hingga saat ini. (ARI SAPUTRA/detikcom)Para pekerja melakukan perawatan rutin di peternakan ayam petelur di Blitar, Jawa Timur, (2/2/2021) Foto: Ari Saputra

"Udara, air, dan pakan, adalah tiga hal yang harus diperhatikan dalam beternak ayam. Sebab, stresnya ayam bisa dari mana saja, bisa dari hama seperti banyak lalat bisa stress. Efeknya akan ke produksi telur. Solusinya ya kita melakukan pembersihan kandang secara rutin dan vaksinasi rutin," ungkapnya.

Lebih lanjut, Unggul menuturkan usaha peternakan yang mencakup skala perusahaan ini dilakukan secara mandiri tanpa ada campur tangan lembaga lain. Kemudian hasil budidayanya juga mayoritas dijual secara bebas dan sebagian dipasok ke Koperasi.

"Kami usaha ini mandiri tanpa ada hubungan dengan pihak lain. Untuk masalah pakan kami bisa produksi sendiri, kemudian untuk hasil budidaya telur juga kita bisa jual bebas tanpa melalui lembaga apapun," ungkapnya.

Sementara itu, Sukarman yang juga merupakan Ketua Koperasi Putera Blitar mampu memproduksi telur hingga puluhan ton di belakang rumahnya. Tercatat, dia memiliki 6.000 ayam layer yang berada di atas tanah seluas kurang lebih 10.000 meter.

"Jadi total produksi saya itu bisa sampai 10-15 ton per bulan. Tapi kalau di koperasi itu kan ada 427 peternak jadi itu produksinya bisa sampai sekitar 200-250 ton per hari," jelasnya.

Mengenal Sukarman, Peternak yang Sudah Kenyang Asam-garam Dunia Perteluranmenunjukan peternakan ayam petelur miliknya di Kecamatan Ponggok, Blitar (2/2/2021). Sukarman menekuni dunia perteluran tidak kurang sejak 3 dekade silam. Ia mengenal baik pasang surut mengelola industri ayam petelur sehingga terbiasa menghadapi kondisi yang selalu fluktuatif. Saat ini ia menjadi salah satu pengurus di Koperasi Peternak Unggas Sejahtera yang menaungi para peternak telur di Blitar.Sukarman, Peternak yang Sudah Kenyang Asam-garam Dunia Perteluran menunjukan peternakan ayam petelur miliknya di Kecamatan Ponggok, Blitar (2/2/2021) Foto: Ari Saputra

Sukarman menuturkan hasil produksi telur nya yang dikumpulkan di koperasi ini juga dipasok ke berbagai daerah yang membutuhkan sumber protein hewani ini. Di antaranya Jawa Timur, Jabodetabek, Bandung, Tasikmalaya dan sebagainya.

"Jadi kerja sama itu, pertama dengan DKI Jakarta, kedua dengan Tasikmalaya, ketiga dengan Inkoppas (Koperasi Pasar), kemudian tugu pangan Jawa Timur, kemudian bansos kabupaten maupun provinsi yang dikelola oleh Dinas Sosial," tutur Karman.

Sebagaimana diketahui, dalam meningkatkan penjualan budidaya telur ini, Unggul dan Sukarman juga turut memanfaatkan aplikasi Pasar Mikro dari Bank BRI. Aplikasi ini, menurut keduanya memudahkan peternak dalam melakukan transaksi penjualan telur langsung kepada pembeli tanpa melewati perantara transaksi (broker).

"Dengan adanya aplikasi ini sangat menguntungkan bagi peternak terutama yang milenial. Semua sudah tersistem di Hp masing-masing. Termasuk pembukuan, check-in awal, belanja, jual telur, tidak perlu lagi dengan menggunakan lembaran-lembaran buku yang banyak. Mungkin bagi orang sepuh mungkin agak sedikit terhambat, namun bagi saya ini mudah untuk dipelajari," jelasnya.

Pincab BRI Blitar Yulizar Verda Febrianto menambahkan aplikasi Pasar Mikro itu mengumpulkan peternak dan pembeli dalam satu wadah. Dari situ keduanya dapat melakukan bidding harga dengan proses yang lebih mudah dan mengurangi ke keosan di tengah.

"Aplikasi Pasar Mikro ini mampu memotong mata rantai yang panjang selama ini. Tujuan besarnya nanti adalah kita mampu menyediakan akses pembiayaan melalui aplikasi tersebut. Jadi misalnya saya sebagai pelaku usaha yang sudah bergabung di aplikasi tersebut, transaksi keuangan saya bisa tercermin di aplikasi tersebut dan ter-record," pungkas Yulizar.

detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah UMKM ke beberapa wilayah di Indonesia yang mengulas berbagai aspek kehidupan warga dan membaca potensi di daerah. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, ikuti terus beritanya di sini

(akn/hns)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT