Berawal Cari Uang Tambahan, Startup Pria Ini Didanai Orang Terkaya Dunia

Berawal Cari Uang Tambahan, Startup Pria Ini Didanai Orang Terkaya Dunia

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 22 Feb 2021 11:50 WIB
Jeff Bezos
Jeff Bezos/Foto: Associated Press
Jakarta -

Saat tahun pertama duduk di bangku kuliah pria bernama Francis Davidson ingin mendapatkan uang tambahan. Davidson adalah mahasiswa McGill University, Kanada jurusan filsafat dan ekonomi. Dia pun akhirnya menyewakan apartemennya saat liburan.

Dikutip dari CNBC, Senin (22/2/2021) Davidson menyewakan apartemen tiga kamar tidur di pusat kota Montreal kepada wisatawan di situs Home Away dan Airbnb. Dengan itu, Davidson berhasil menghasilkan lebih dari US$ 14.000 dan dipotong US$ 5.000 untuk membayar sewa apartemen itu.

Kemudian Davidson melanjutkannya dengan mengelola apartemen kosong siswa lain di McGill, dan siswa di kota lain. Setelah tiga tahun, dia keluar dari perguruan tinggi untuk membangun bisnis menjadi perusahaan rintisan atau startup teknologi perhotelan global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Davidson pun membangun startup bernama Sonder yang fokus dalam penyewaan hotel atau apartemen. Kini Sonder telah menyewakan dan memiliki properti dengan lebih dari 5.000 apartemen di 35 kota di seluruh dunia.

Sonder sendiri saat ini bernilai US$ 1,3 miliar setelah mengumpulkan total lebih dari US$ 550 juta dari perusahaan modal ventura serta investor seperti mantan pemain bisbol Alex Rodriguez dan dana yang didukung oleh orang terkaya dunia Jeff Bezos dan Elon Musk.

ADVERTISEMENT

Sebelum sebagai CEO Sonder, Davidson menghasilkan pendapatan hampir US$ 60.000 dan sejumlah US$ 23.000 digunakan untuk membayar sewa apartemen dan sisanya adalah keuntungan yang dapat dibagi oleh Davidson dan partner barunya Lucas Pellan.

Dengan bisnis dengan menyewakan apartemen, pendapatan Davidson selama tiga musim panas menjadi lebih dari US$ 1 juta. Hingga akhirnya Davidson melanjutkan bisnisnya dengan membangun startup terkemuka yang didukung sejumlah pengusaha terkaya dunia.

Sebelumnya menjadi Sonder, Davidson dan Pellan menyebut bisnis mereka dengan Flatbook. Pada 2014 bisnisnya dimasukkan ke teknologi lokal di Montreal yang disebut FounderFuel.

Di sana, Davidson mulai mengembangkan bisnisnya dengan menggabungkan pemesanan seluler dan masuk dalam pilihan akomodasi lain seperti Airbnb dengan kualitas dan kenyamanan merek hotel terpercaya, seperti Hilton.

Dia pun bermitra dengan pengembang real estat dan tuan tanah untuk menyewa blok apartemen, atau bahkan seluruh bangunan yang kemudian disewakan untuk masa inap jangka pendek melalui aplikasi.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Setiap unit akan memiliki dapur lengkap dan ruang tamu, sehingga perusahaan dapat menawarkan kenyamanan tinggal di apartemen jangka pendek dengan jaminan kualitas seperti hotel kelas atas.

Prospek itu membantu Flatbook, yang kemudian menjadi Sonder, mengambil investasi awal sebesar US$ 6,5 juta pada Februari 2015 dari perusahaan modal ventura yang dipimpin oleh BDC Venture Capital dan Real Ventures.

Sonder pun tumbuh dengan mencapai penilaian US$ 1 miliar pada 2019 dengan pendapatan tahunannya mendekati US$ 400 juta. Namun, pandemi COVID-19 pada 2020 mengguncang ekonomi global, dan industri perhotelan sangat terpukul.

Sonder terpaksa memberhentikan 400 pekerjanya, lebih dari sepertiga dari 1.100 tenaga kerja perusahaan pada saat itu. Davidson pun menolak untuk membahas total pendapatan spesifik selama tahun 2020.

Namun, Davidson mengatakan Sonder sangat beruntung dibandingkan dengan banyak saingannya, berkat beberapa keputusan strategis yang dibuat perusahaan untuk tahun 2020.

Misalnya, pada Maret lalu Sonder meluncurkan kampanye pemasaran baru yang menawarkan diskon dengan masa inap yang lebih lama, dua minggu atau lebih. Hal itu dilakukan karena diketahui wisatawan cenderung memesan dengan masa tinggal lebih lama selama pandemi.

Akibatnya, masa inap yang diperpanjang mencapai sekitar 80% dari pendapatan Sonder tahun 2020 dan pemesanan tersebut membantu Sonder meningkatkan tingkat hunian sekitar 80% di seluruh dunia. Itu lebih baik dibandingkan dengan industri hotel lainnya, di mana tingkat hunian turun lebih dari 50% pada tahun 2020.

Sementara itu, dengan begitu banyak penekanan pada jarak sosial, Davidson mengatakan Sonder juga mendapat manfaat saat perusahaan menawarkan layanan jarak jauh untuk check-in online dan layanan pramutamu virtual.

Sonder pun mendapatkan keuntungan pada Juni 2020, ketika perusahaan mengumumkan putaran penggalangan dana terbarunya, dengan tambahan investasi US$ 170 juta yang dipimpin oleh Fidelity, WestCap, dan Inovia Capital. Kini nilai Sonder sebesar US$ 1,3 miliar.

Davidson dan Sonder sekarang fokus menunggu lebih banyak properti untuk disewa guna menempatkan perusahaan pada posisi utama yang terus meningkatkan pangsa pasar pemesanan penginapan online. Perusahaan berharap pandemi COVID-19 mereda pada 2021 dan 2022.


Hide Ads