Layanan kargo yang baru saja diresmikan di Bandara Kertajati, Majalengka ditargetkan mampu bersaing dengan layanan kargo bandara di Jakarta. Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Utama Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Salahudin Rafi usai penandatanganan naskah kesepakatan bersama antara Pemprov Jawa Barat dengan Garuda Indonesia Selasa (23/2/2021).
"Kami harap layanan kargo di Bandara Kertajati ini menjadi perjalanan kargo terbesar di Indonesia setelah Jakarta," kata Rafi kepada wartawan.
Menurut Rafi BIJB telah siap menyambut kehadiran layanan kargo dengan maskapai Garuda Indonesia jenis boeing 737-800. Selain memiliki landasan pacu sepanjang 3.000 meter, kapasitas terminal kargo yang tersedia juga mencapai 35 ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya juga akan mempersiapkan cargo village yang ditargetkan bisa rampung satu hingga dua tahun ke depan.
"Kapasitas terminal kargo 35 ton dan runway-nya 3.000 jadi tidak ada masalah karena sudah memenuhi standar internasional. Sedang dipersiapkan juga cargo village mudah-mudahan 1-2 tahun bisa dibangun," tandasnya.
Sementara itu Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputera menambahkan saat ini layanan kargo rute Kertajati - Batam mampu mengangkut komoditas unggulan Jawa Barat hingga 10 ton.
Menurut Irfan layana kargo tersebut merupakan komitmen Garuda Indonesia untuk mendukung program pembangunan nasional dengan menghubungkan seluruh wilayah di Indonesia.
"Saat ini sektor UMKM menopang 90 persen aktivitas perekonomian di Jawa Barat. Tentunya kami optimistis pengoperasian penerbangan kargo dari Bandara Kertajati dapat menjadi momentum tersendiri dalam menunjang pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat,"
"Melalui layanan penerbangan langsung dengan waktu dan jarak yang lebih singkat membuat cost logistik semakin kompetitif," tutup Irfan.
(hns/hns)