3. Hasil Kartu Prakerja 2020
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja kepada peserta Prakerja beberapa peserta sudah kembali bekerja. Setidaknya ada 35% peserta yang sudah kembali bekerja di mana 17% di antaranya berubah dari menganggur menjadi wirausaha dan 18% lainnya berubah dari menganggur jadi pegawai atau buruh atau freelance.
"Program prakerja juga mendorong kepekerjaan dan kewirausahaan dan hal ini dapat dilihat dari hasil survei evaluasi yang dilakukan oleh PMO kepada jutaan penerima prakerja sebanyak 35% penerima awalnya menganggur kemudian juga pada saat dilakukan survei evaluasi mengatakan telah bekerja dan berwirausaha," ungkap Airlangga dalam konferensi pers virtual, Selasa (23/2/2021).
Selain itu, program ini juga dinilai telah memberi keterampilan sekaligus melindungi daya beli penerimanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil survei BPS tahun 2020, menunjukkan bahwa 88,9% penerima Prakerja menyatakan keterampilan kerjanya meningkat dan 81,2% menyatakan insentif yang diterima dipakai untuk membeli kebutuhan sehari-hari," katanya.
Program Kartu Prakerja sambungnya, juga terbukti dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat (inklusif), dimana Penerima Kartu Prakerja sebanyak 5% adalah difabel, 9% berpendidikan SD ke bawah, 2% mantan Pekerja Migran Indonesia, 2% berasal dari kab. Tertinggal, 45% perempuan, dan 25% belum terinklusi secara keuangan.
Adapun total penerima bantuan Kartu Prakerja 2020 mencapai 5,5 juta penerima. Penerima ini terdistribusi secara merata-proporsional di 514 Kabupaten dan Kota dari 34 Provinsi di Indonesia dengan 3 provinsi penerima terbanyak yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, dan DKI dan 3 provinsi dengan penerima paling sedikit yaitu Papua Barat, Papua, dan Maluku Utara.
Simak Video "Utusan Sekjen PBB Menyanjung Kartu Prakerja di B20 Summit"
[Gambas:Video 20detik]
(dna/dna)