Jangan Buang Kulit Jeruk Bali! Bisa Jadi Manisan dan Bawa Cuan

Jangan Buang Kulit Jeruk Bali! Bisa Jadi Manisan dan Bawa Cuan

Nurcholis Maarif - detikFinance
Rabu, 24 Feb 2021 14:36 WIB
Kalua Jeruk Ciwidey
Foto: Agung Pambudhy/detikcom

Meski begitu, pandemi cukup membuat bisnis Kalua Jeruk turun bahkan hingga 75%. Ia juga mengurangi produksi Kalua Jeruk yang biasanya dilakukan setiap hari kini cuma 2-3 kali selama seminggu. Sebelum pandemi ada 7 orang yang membantu Hj Elin mengolah Kalua Jeruk, tetapi kini sisa 3 orang.

"Waktu belum begini (pandemi COVID-19), tiap hari bikin (produksi), hampir tiap hari 1 kwintal (kulit jeruk bali), bikin terus. Sekarang sudah ada begini seminggu 2-3 kali. Satu kwintal itu cuma 7 ketel, untuk produksi tokonya 3 dibagi-bagi," ujarnya.

Dari 1 ketel biasanya dihasilkan 15 kg Kalua Jeruk yang siap dikonsumsi dan dijual. Kalua Jeruk dijual seharga Rp 60 ribu per kg. Dengan asumsi tersebut, Hj Elin bisa membuat 105 kg Kalua Jeruk dalam sekali produksi atau hingga 315 kg Kalua Jeruk dalam seminggu yang bernilai hingga Rp 18,9 juta. Itu masih belum dipotong bahan baku seperti jeruk bali, gula, gas untuk memasak hingga upah pegawai. Meski begitu untuk urusan tabungan dari penghasilannya Hj Elin mempercayakannya kepada Bank BRI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah UMKM ke beberapa wilayah di Indonesia yang mengulas berbagai aspek kehidupan warga dan membaca potensi di daerah. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, ikuti terus beritanya di detik.com/tag/jelajahumkmbri.



Simak Video "Dari Rancabali sampai Pengalengan, untuk Kopi dan Strawberry."
[Gambas:Video 20detik]

(prf/hns)

Hide Ads