Disebut Terhambat Sertifikat, Berapa Banyak RI Ekspor Pisang?

Disebut Terhambat Sertifikat, Berapa Banyak RI Ekspor Pisang?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 24 Feb 2021 16:32 WIB
Pisang Pernah Jadi Pemicu Konflik hingga Simbol Rasisme
Foto: Getty Images/iStockphoto/pressdigital

Sementara itu, bila dilihat dari data Statistik Produk Holtikultura terakhir yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mampu memproduksi pisang sebanyak 7.280.658 ton di tahun 2019.

Indonesia sendiri melakukan ekspor pisang dengan volume mencapai 22.745 ton. Jumlah total transaksinya mencapai US$ 11,34 juta atau sekitar Rp 158,76 miliar (kurs Rp 14.000).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah ekspor terbanyak menuju China dengan volume 9.523 ton, disusul Malaysia sebesar 6.300 ton, dan Jepang sebesar 2.817 ton.

Sementara itu, Hasan sendiri menilai sertifikasi bukan masalah utama sulitnya ekspor pisang ke luar negeri. Justru dia mengatakan ekspor pisang ke beberapa negara tak banyak mensyaratkan sertifikasi. Dia menyebutkan China dan Singapura.

ADVERTISEMENT

Kalaupun ada yang mensyaratkan sertifikat itu pun tidak banyak, umumnya negara-negara tujuan ekspor hanya mensyaratkan sertifikat good agriculture practices (GAP) ataupun fitosanitari.

"Sekarang tuh kayaknya banyak yang nggak pakai sertifikasi malah, Singapura, ke China aja nggak ada. Asal kualitas yang dia mau dan jumlahnya ada. Mungkin ada sertifikat tapi ngga banyak, ada good agriculture practices atau GAP, atau ada fitosanitari juga, tapi nggak sampai 21," papar Hasan.

Sebelumnya, Menkop-UKM Teten Masduki mengatakan sulitnya komoditas asli Indonesia untuk diekspor ke luar negeri. Salah satu yang dicontohkan adalah pisang, menurutnya ekspor pisang terkendala adanya beberapa syarat sertifikasi, jumlahnya mencapai 21 sertifikat.

"Untuk satu pisang saja butuh 21 sertifikat untuk masuk pasar Eropa dan Amerika. Saya tanya sertifikat apa? Ya sebenarnya hanya untuk mempersulit ekspor saja, bukan berkaitan dengan kualitas dan sebagainya," kata Teten dalam peresmian program 500K Eksportir Baru yang dilihat virtual, Rabu (17/2/2021).


(hal/fdl)

Hide Ads