Pemerintah ingin membuat kawasan Maluku, baik Provinsi Maluku Utara dan Provinsi Maluku menjadi lumbung ikan nasional. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan saat ini pembangunan infrastruktur menjadi fokus utamanya.
Luhut menargetkan dengan dibentuknya lumbung ikan Maluku, Indonesia bisa melakukan ekspor ke berbagai negara. Mulai dari Eropa, Amerika Serikat, hingga Australia.
"Sekarang ini di sektor perikanan tangkap dan budidaya sedang kita fokuskan pembangunan di Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara, karena ini mau kita mau jadikan kawasan produksi ikan yang bisa nanti kita ekspor langsung ke berbagai negara di Eropa, Asia, Timur Tengah, Amerika, dan Australia," kata Luhut dalam keterangannya, Kamis (25/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun infrastruktur yang fokus dibangun saat ini adalah pelabuhan perikanan bertaraf internasional dan Ambon New Port. Pelabuhan ini nantinya dibangun dengan konsep pelabuhan terintegrasi perikanan.
Fasilitas di dalam lumbung ikan akan diisi dengan terminal petikemas internasional dan domestik, kawasan industri dan logistik, serta terminal LNG dan pembangkit listrik. "Kita perlu percepat infrastruktur pembangunannya, supaya bisa cepat juga kita gunakan," ujar Luhut.
Luhut menjabarkan kawasan Maluku memiliki potensi perikanan yang besar. Maluku dinilai dekat Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia titik 714, 715, dan 718.
Di tiga titik tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memetakan potensi perikanan yang ada mencapai 950.000 ton per tahun dengan target produksinya sebesar 665.000 ton per tahun.
Apa saja yang akan dibangun di lumbung ikan? klik halaman berikutnya.
Tonton Video: KKP Bakal Tingkatkan Ekspor Udang ke AS dan China Hingga 250%