Kak Seto pun baru-baru ini melaporkan kejadian tersebut kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Jarot Widyoko.
"Kemarin baru timnya ada 3 orang langsung melihat, mencatat, memotret dan sebagainya. Mungkin akan segera dilaporkan, mungkin minggu depan apakah Senin atau Selasa, saya mungkin juga akan kembali bertemu dengan Bapak Jarot," ujar Kak Seto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya dan warga berharap supaya dibuatkan tanggul. Tujuannya agar air tidak mudah meluap ke rumah-rumah warga.
"Sekarang intinya yang paling utama dibangun tanggulnya saja supaya ditinggikan sehingga air tidak meluap pada waktu sungai itu penuh," tambahnya.
Dia mengatakan bahwa pihak Kementerian PUPR merespons dengan baik keluhan yang dia sampaikan. Sementara Jarot saat dihubungi terpisah mengatakan telah menginstruksikan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane Bambang Heri untuk menanganinya.
"Pak Seto sudah menyampaikan keluhannya. Kami akan segera tindaklanjuti," kata Heri saat dikonfirmasi.
(toy/fdl)