Salah satu pelaku UMKM kerajinan Sumiaji, yang mendapat pelatihan dari program CPNE LPEI, mengaku sangat terbantu karena kini dapat melakukan ekspor, mampu mengelola usaha dengan lebih disiplin, juga memperoleh relasi yang lebih luas sehingga produknya dapat menembus pasar global.
"Pada 2014, kami ikut CPNE LPEI selama hampir satu tahun. Pada April 2015 kami sudah mampu melakukan ekspor perdana sebanyak satu kontainer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Produk kami di ekspor ke Ukraina, Amerika, juga negara Eropa. Semasa pandemi, kami tetap mampu melakukan ekspor hingga dua kontainer per bulan. Bahkan mendapat kontrak satu tahun untuk ekspor ke Malaysia. Kami mendapat banyak manfaat dari program CPNE LPEI," ujar dia.
Menurut Sumiaji, di masa pandemi ini dia pun aktif bersinergi berkolaborasi dengan para UMKM berorientasi ekspor lainnya, untuk bersama-sama membuka pasar dan mencari solusi jika ada kendala. Misalnya, bersama berbagi beban dalam hal pengurusan biaya kontainer untuk ekspor produk. Ini perlu dilakukan agar dalam proses ekspor tidak terjadi delay yang lama.
Berdasarkan pengalamannya tersebut, Sumiaji mengajak para UMKM agar mulai disiplin mengelola keuangan, melakukan pencatatan, karena hal itu menjadi salah satu syarat agar mereka mendapatkan dukungan dari LPEI.
"Terimakasih kepada LPEI yang sudah membantu, kami jadi paham proses ekspor, kami juga akan berbagi pengetahuan terkait ilmu ekspor ke UMKM lain. Banyak manfaat ikut program CPNE LPEI seperti berkesempatan ikut pameran, mengelola bisnis lebih baik, mendapat relasi untuk memperkuat bisnis," jelas dia.
(kil/fdl)