Investor kelas kakap Warren Buffett mengungkap telah melakukan kesalahan perhitungan saat mengakuisisi perusahaan suku cadang pesawat, Precision Castparts.
Kesalahan itu mengakibatkan Berkshire Hathaway rugi hingga US$ 11 miliar setara Rp 156 triliun (kurs Rp 14.240). Orang yang disebut Oracle of Omaha itu mengaku membayar terlalu banyak saat melakukan akuisisi di 2016 silam itu.
"Saya membayar terlalu banyak untuk perusahaan. Kesalahan perhitungan saya dibongkar oleh perkembangan yang merugikan di seluruh industri dirgantara," katanya, dikutip dari CNN, Senin (1/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari kerugian dan dampak pandemi secara umum, operasi perusahaan menikmati akhir yang solid hingga 2020. Perusahaan konglomerat AS itu membukukan laba bersih US$ 35,8 miliar pada kuartal IV-2020, meningkat 23%. Laba operasional Berkshire naik hampir 14% di kuartal ini, menjadi US$ 5 miliar.
Dalam surat tersebut, Warren Buffett juga mengungkapkan pertemuan pemegang saham tahunan Berkshire pada 1 Mei, biasanya diadakan di kota asal Buffet, Omaha, Nebraska. Tetapi kali ini akan disiarkan langsung dari Los Angeles sehingga Wakil Ketua Berkshire Hathaway Charlie Munger, yang tinggal di California Selatan, dapat hadir. Buffett mengatakan Wakil Ketua Ketiga Berkshire, Ajit Jain, juga akan hadir.
Seperti biasa dalam pertemuan dengan pemegang saham Berkshire, perusahaan juga akan memaparkan mengenai keadaan pasar saat ini.
Kini, Buffet diketahui bukan penggemar obligasi karena meskipun terjadi kenaikan baru-baru ini, imbal hasil tetap rendah secara historis. Dia juga membela kecenderungan Berkshire menggunakan uang tunai untuk membeli kembali sahamnya sendiri. Perusahaan menghabiskan US$ 24,7 miliar tahun lalu untuk membeli saham kembali.
Beberapa investor berpendapat Berkshire dapat menggunakan kasnya, yang berjumlah lebih dari US$ 138 miliar jika ingin melakukan lebih banyak akuisisi.
Namun, beberapa orang bertanya-tanya apakah Warren Buffett telah kehilangan keahliannya dalam berinvestasi. Sebab saham Berkshire Hathaway hanya naik 11% selama setahun terakhir, dibandingkan dengan keuntungan hampir 23% untuk S&P 500.
Tidak hanya itu, perusahaan juga telah tertinggal di pasar yang lebih luas selama lima tahun terakhir, meskipun menjadi investor utama di Apple (AAPL).
Simak juga Video: Warren Buffett, Orang Terkaya Dunia yang Senang Berdonasi