Tak punya gelar pendidikan bukan halangan untuk seseorang bisa sukses. Seperti pengalaman Rismawati Amin (41), yang memiliki bisnis katering haji dan umroh meski pendidikan hanya sampai kelas 5 Sekolah Dasar (SD).
Bunda Risma, begitu sapaan akrabnya harus rela tidak melanjutkan sekolah karena pindah dari Pontianak ke Arab Saudi sejak tahun 1994 untuk mengikuti orang tuanya yang bekerja di sana. Padahal dia mengaku selalu mendapatkan peringkat 1 di sekolah.
"Orang tua sudah ada di Arab Saudi sekitar 2 tahun (1992) kerja sebagai sopir, terus almarhum Abah pulang ke Indonesia bawa saya dan senang banget karena bisa ikut orang tua. Kiranya bisa sekolah, ternyata sampai sini jaman dulu itu sekolah juga susah," kata Risma kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ide Risma mulai bisnis katering haji dan umroh sejak 2009 karena dirasa di situ lah keahliannya. Sejak menikah di usia 18 tahun, dia mulai gemar memasak berbagai makanan utama hingga aneka kue.
Bisnis katering haji dan umroh milik Risma bisa dibilang sukses karena penghasilan yang didapat fantastis. Dalam pengalamannya pernah dicapai hingga 1 juta riyal pada tahun 2010 yang setara dengan Rp 3,57 miliar (kurs Rp 3.561/riyal), saat itu dia melayani hingga 3.400 jemaah.
"Pernah waktu itu melayani jemaah sekitar 3.400 jemaah tapi itu nasi box semuanya karena selama 45 hari saya kirim makanan 3x sehari, saya terima tender itu sekitar hampir 3 miliar riyal waktu itu dengan bayar karyawan, sewa dapur semuanya, sekitar 1 juta riyal saya dapat waktu 2010," jelasnya.
Bisnis katering milik Risma dijual dengan harga 35 riyal atau setara Rp 133.900 untuk musim umroh dan 75 riyal atau setara Rp 267.000 untuk musim haji dengan 3x makan per hari. Menu yang disediakan setiap harinya berbeda-beda mulai dari sate, rawon, soto, ayam, ikan, sayur lodeh, bubur, nasi pecel, nasi kuning, hingga nasi uduk.
"35 riyal untuk 3x makan kalau musim umroh. Musim haji itu 75 riyal, harganya beda karena kalau musim haji gaji karyawan juga dobel, jadi semua serba mahal kalau musim haji," ucapnya.
Jika ditarik ke belakang, modalnya memulai bisnis katering dan haji itu sebesar 15.000 riyal atau setara Rp 53,4 juta untuk membeli berbagai peralatan dapur. Uang itu dikumpulkan dari menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW), hingga modal dari teman-teman yang dipercayakan kepadanya.
"Jadi nggak langsung menangani seperti hotel bintang 3-4. Awalnya kita nangani dulu jemaah 70 orang anggaplah 1-2 bus. Awalnya modal sekitar 15.000 riyal karena beli peralatannya seperti mesin jus, dan tempat-tempat buat buffet," urainya.
Bagaimana awalnya Risma memulai bisnis katering Haji? simak di halaman berikutnya.