Saat ATM hingga Bandara di Bali Setop Operasi

Saat ATM hingga Bandara di Bali Setop Operasi

Soraya Novika - detikFinance
Minggu, 14 Mar 2021 06:44 WIB
Hari Raya Nyepi 2020 jatuh pada hari ini, umat Hindu menggelar perenungan melalui penyepian. Begini sepinya Bali saat warganya menjalani catur brata atau penyepian.
Suasana nyepi di Bali/Foto: ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF
Jakarta -

Selama perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943/2021 Masehi ini layanan publik mulai dari ATM, jalan tol hingga bandar udara (bandara) di Provinsi Bali setop operasi.

Layanan mesin ATM di Provinsi Bali mulai dari penarikan tunai sampai transaksi lainnya tak beroperasional saat perayaan Hari Suci tersebut.

Penonaktifan ATM sendiri sudah dilakukan bertahap kemarin mulai pukul 12.00 WITA. Hari ini dinonaktifkan total.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk memperingati kesucian Hari Nyepi Tahun Baru Caka 1943 yang jatuh pada 14 Maret mendatang, layanan mesin ATM di Bali memang akan dinonaktifkan," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho dikutip dari Antara.

Operasional ATM akan aktif kembali seperti biasa pada Senin, 15 Maret pukul 07.00 WITA.

ADVERTISEMENT

"Dengan demikian kegiatan layanan penarikan dan penyetoran kas perbankan, serta kegiatan pertukaran warkat debet baik cek/bilyet giro ditiadakan," tambah dia.

Meski begitu, internet dan mobil banking masih bisa digunakan.

"Internet dan mobile banking berfungsi kalau ada internetnya," jelas Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja.

Jahja mengungkapkan penonaktifan ini sesuai dengan arahan Pemerintah Provinsi Bali.

Selain ATM, jalan tol juga ditutup. Menurut PT Jasamarga Bali Tol (JBT), tol Bali Mandara yang akan ditutup sementara.

Penutupan jalan tol yang menghubungkan Kota Denpasar-Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai-kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung itu akan dilakukan selama 32 jam, mulai hari Sabtu (13/3) kemarin malam pukul 23.00 WITA dan akan dibuka kembali pada hari Senin (15/3) esok pagi pada pukul 07.00 WITA.

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, dalam rangka menghormati Hari Nyepi yang dirayakan umat Hindu di Bali, kami PT Jasamarga Bali Tol (JBT) secara kelembagaan senantiasa menghormati kearifan lokal salah satunya dengan menutup sementara Jalan Tol Bali Mandara secara keseluruhan," ujar Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol, I Ketut Adiputra Karang dikutip dari Antara, Sabtu (13/3/2021).

Ia mengatakan penutupan sementara tersebut juga dilakukan dengan memperhatikan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor: 003.1/15191/PK/BKD, tanggal 3 Nopember 2020, tentang Hari Libur Nasional, Cuti Bersama, dan Dispensasi Hari Raya Suci Hindu di Bali Tahun 2021.

Selama Hari Raya Nyepi, umat Hindu menjalani Catur Brata penyepian yang dengan empat pantangan yaitu Amati Karya (tidak bekerja), Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang).

"Kami atas nama seluruh jajaran komisaris, direksi, dan karyawan PT Jasamarga Bali Tol juga mengucapkan selamat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1943 kepada seluruh umat yang merayakan," katanya.

Selain Jalan Tol Bali Mandara, saat Hari Raya Nyepi pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali juga akan menutup operasional sementara selama 24 jam mulai Minggu (14/3) pukul 06.00 WITA hingga Senin (15/3) pukul 06.00 WITA.

Setidaknya sebanyak 84 penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali akan dihentikan sementara selama waktu tersebut.

"Untuk menghormati pelaksanaan ibadah ummat Hindu Bali pada Hari Raya Nyepi di tahun 2021 ini, operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali akan dihentikan sementara selama 24 jam. Koordinasi telah dilaksanakan dengan berbagai stakeholder terkait. Utamanya dengan maskapai penerbangan, tentunya dengan melakukan penyesuaian dengan tidak melakukan penjualan tiket penerbangan untuk rute dari dan menuju Bali selama pelaksanaan Nyepi," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi dalam keterangan tertulisnya yang diterima detikcom.

Dari total 84 penerbangan yang disetop sementara itu terdiri dari sebanyak 41 penerbangan kedatangan dan 43 penerbangan keberangkatan. Maskapai Garuda Indonesia menjadi maskapai dengan jumlah penerbangan terdampak paling banyak yaitu 23 penerbangan, dengan rincian 11 penerbangan tujuan Bali dan 12 penerbangan berangkat dari Bali, serta disusul oleh Citilink dan Wings Air, masing-masing dengan 18 dan 12 penerbangan terdampak.

Sedangkan untuk rute dengan penerbangan terdampak paling banyak adalah penerbangan dari/ke Bandara Soekarno-Hatta (CGK) dengan 31 penerbangan, disusul penerbangan dari/ke Bandara Juanda Surabaya (SUB) dengan 10 penerbangan. Bandara Internasional Lombok dan Bandara Komodo di Labuan Bajo berada di urutan ketiga, dengan jumlah penerbangan terdampak yang sama, yaitu 8 penerbangan.

"Hari Raya Nyepi di tahun ini berdekatan dengan libur Isra' Miraj di hari Kamis (11/03) kemarin, yang juga berdekatan dengan akhir pekan. Untuk jumlah penumpang yang terlayani jelang akhir pekan ini, kami mencatat pertumbuhan jumlah penumpang yang cukup konsisten. Di tanggal 11 Maret kemarin, tercatat sebanyak 87.287 penumpang terlayani, tumbuh 4% dibanding penumpang di hari sebelumnya, Rabu (10/3), dengan 83.896 penumpang. Bahkan di tanggal 10 Maret, tumbuh sebesar 29% dibanding di hari sebelumnya, di mana di tanggal 9 Maret terdapat 64.903 penumpang yang terlayani," tuturnya.


Hide Ads