Bikin Deg-degan! Begini Pengalaman Jajal Bayar Tol Tanpa Setop

Bikin Deg-degan! Begini Pengalaman Jajal Bayar Tol Tanpa Setop

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 24 Mar 2021 07:30 WIB

Gerbang tol selanjutnya yang kami lewati adalah Pondok Gede Timur 2, di sini situasi tidak terlalu ramai. Dengan pedenya kami melintas, namun hingga mobil sudah berjarak 1 meter pun sensor belum bekerja dan palang pintu tol tak juga terbuka. Untungnya pengendara mengerem dan tidak bablas, tahu apa yang terjadi? Ternyata kabel sensor sedang putus dan ada perbaikan.

Di lokasi ini ada dua petugas yang sedang memperbaiki, namun saat kami lewat gerbang tol tersebut petugas tidak memberikan informasi bahwa bayar tol tanpa setop sedang tidak bisa digunakan. Mungkin mereka berpikir kami akan menggunakan pembayaran melalui LinkAja atau e-money dengan cara di-tap, karena lajurnya masih sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berhubung bayar tol tanpa setop tak bisa digunakan di gerbang tol tersebut, akhirnya kami menggunakan e-money, otomatis saldo Flo tidak berkurang. Masih penasaran, kami mencari gerbang tol lainnya.

Kami menjajal gerbang tol Jati Asih 2. Tidak jauh berbeda dengan yang pertama, pengendara harus tetap mengerem sejenak karena sensor RFID-nya baru bekerja membuka palang pintu tol dalam jarak sekitar 1-2 meter.

ADVERTISEMENT

Terakhir kami melintasi gerbang tol Cililitan. Di sini sensornya lebih baik dari sebelumnya. Mobil yang kami tumpangi tidak perlu sampai berhenti meskipun palang pintu tol-nya baru terbuka sekitar jarak 2-3 meter.

"Karena di sini karpet merah (lajur pengguna Flo di-cat warna merah sendiri), juga kalau jam sibuk padat jadi mungkin tingkat sensornya lebih dioptimalkan," terang Fannyansyah.

Berdasarkan pengalaman kami mencoba bayar tol tanpa setop, bisa disimpulkan tingkat sensitivitas sensor RFID di gerbang tol yang kami lewati belum optimal. Persoalannya, sensor yang dipasang di atas pintu tol posisinya terlalu ke bawah dan jaraknya 1-3 meter dari gerbang tol.

"Itu kelemahannya karena dia baca sensornya ke bawah. Kalau nggak ngerem pun kita bisa cuma ngeri. Kemiringannya (sensor) kurang jauh dan terlalu ke bawah. Harusnya pasang sensornya dimiringkan sehingga dari jauh sudah terbaca," sarannya.


(aid/hns)

Hide Ads