Kemudian, dia menyebutkan masih ada 6 juta ton lagi stok beras yang beredar di masyarakat. Jumlahnya jauh lebih besar dibandingkan kebutuhan bulanan nasional.
Jumlah itu dihitung dari stok gabah penggilingan yang akan menjadi beras, lumbung pangan masyarakat daerah, stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang, hingga stok beras yang dimiliki masyarakat di tingkat rumah tangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah ketersediaan beras ini masih akan bertambah dengan adanya masa panen raya yang sedang terjadi. Merujuk angka BPS, Yeka menjabarkan panen padi di bulan Januari hingga April saja bisa menghasilkan 14,54 juta ton beras.
"Di waktu yang sama tahun lalu cuma 11 jutaan ton, ini ada kenaikan 3 juta ton," ujar Yeka.
Baca juga: Petani Tolak Keras Impor Beras |
Karena itu, Yeka dan pihaknya akan mulai mengumpulkan data dan bukti soal dugaan potensi maladministrasi. Di sisi lain, pihaknya menyarankan pemerintah melalui Kemenko Bidang Perekonomian untuk menunda keputusan melakukan impor beras.
"Kami meminta Kemenko Perekonomian melakukan rakortas menunda keputusan impor, hingga menungu perkembangan panen dan pengadaan Perum Bulog paling tidak sampai awal Mei. Kami memita Kemenko Perekonomian untuk menunda keputusan impor, bukan cuma pelaksanaannya saja," kata Yeka.
(hal/eds)