Isu Kerja Paksa H&M-Nike di Xinjiang Berujung Seruan Boikot

Isu Kerja Paksa H&M-Nike di Xinjiang Berujung Seruan Boikot

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 26 Mar 2021 09:33 WIB
Logo H&M
Foto: Ari Saputra

Komentar keras juga timbul dari warganet China mendukung pernyataan yang dikeluarkan oleh Liga Pemuda Komunis China. "Pakaian H&M adalah kain compang-camping," kata salah satu komentar Weibo yang paling disukai.

"Mereka tidak pantas mendapatkan kapas Xinjiang kami," bunyi komentar lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pernyataan yang diunggah Rabu malam di Weibo, H&M pun menjawab seruan boikot itu dengan mengatakan bahwa mereka selalu mempertahankan standar yang tinggi, serta transparansi, dalam rantai pasokan globalnya.

"Kami tidak mewakili posisi politik apa pun. Grup H&M selalu menghormati konsumen China. Kami berkomitmen untuk investasi dan pembangunan jangka panjang di China," kata pernyataan itu.

ADVERTISEMENT

Memang masalah Xinjiang telah banyak disuarakan oleh kelompok hak asasi manusia, mereka menuduh Beijing menahan kelompok minoritas muslim di Xinjiang dalam kamp pendidikan ulang. China juga disebut menjadikan para muslim minoritas sebagai pekerja paksa.

Pemerintah China sendiri menyebut kamp tersebut sebagai pusat pelatihan vokasi yang dirancang untuk memerangi kemiskinan dan ekstremisme agama.

Pabrik-pabrik Didanai China di Myanmar Dibakar


(hal/eds)

Hide Ads