Kapal Raksasa Nyangkut di Terusan Suez, Ini 5 Dampaknya ke Ekonomi

Kapal Raksasa Nyangkut di Terusan Suez, Ini 5 Dampaknya ke Ekonomi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 26 Mar 2021 18:30 WIB
Terusan Suez: Harga minyak naik setelah kapal kontainer sepanjang empat lapangan sepak bola kandas, kerugian Rp43 triliun per hari
Foto: BBC World

3. Harga Minyak Melonjak

Peristiwa ini juga menimbulkan gonjang-ganjing ke pasar minyak. Harga minyak perlahan meroket setelah berada di bawah tekanan selama pandemi.

Terpantau minyak mentah berjangka Brent yang jadi patokan global untuk harga minyak melonjak hampir 6% pada hari Rabu. Hal ini terjadi karena konsekuensi dari penyumbatan dinilai bisa mempengaruhi pasokan minyak yang beredar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam catatan kepada kliennya, Bank Jerman Commerzbank mengatakan bahwa saat ini ada 10 kapal tanker minyak dengan 13 juta barel minyak mentah terjebak di Terusan Suez.

"Ini kira-kira sama dengan jumlah minyak yang diproduksi dalam satu hari oleh Arab Saudi dan Irak, dua produsen OPEC terbesar," kata Commerzbank.

ADVERTISEMENT

4. Dampak ke Indonesia

Kapal dari Indonesia untuk keperluan ekspor-impor pun ikut terkena imbasnya. Seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Kamis (26/3/2021) Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno mengatakan ada kapal Indonesia yang ikut mengantre di jalur Terusan Suez.

Untuk berapa banyak kapal Indonesia yang tersendat di jalur tersebut, Benny belum bisa memastikan. Namun, pihaknya terus berkoordinasi dengan para eksportir yang mengirim komoditi ke kawasan Eropa dan sekitarnya.

"Pasti ada (kapal RI ikut kena macet di Terusan Suez), lagi saya cek," sebut Benny.

Benny juga mengungkap adanya dampak negatif dari kejadian ini, yaitu naiknya ongkos kirim barang. Kenaikan ongkos terjadi karena naiknya biaya bahan bakar yang lebih besar. Jika semakin lama perjalanan, maka biaya lain juga akan membengkak, terutama untuk awak kapal.

"Ongkosnya naik, tapi kenaikan persentasenya belum tahu, tapi ongkosnya pasti naik, seringnya begitu," kata Benny.

5. Sektor Otomotif Paling Rugi

Perusahaan pemeringkat global, Moody's Investors Service, mengungkap macetnya jalur Terusan Suez menambah tekanan ke jalur jual-beli global hingga rantai pasokan suku cadang banyak pabrik, termasuk produsen mobil.

Wakil Presiden di Moody's Daniel Harlid mengatakan kemacetan di jalur Terusan Suez diperkirakan akan berdampak pada manufaktur Eropa, khususnya sektor otomotif. Dia mengungkap saat ini produsen mobil hanya memiliki persediaan suku cadang yang cukup untuk waktu singkat.

"Sekalipun situasinya dapat diselesaikan dengan cepat, kemacetan pelabuhan dan penundaan lebih lanjut pada rantai pasokan yang sudah terkendala tidak dapat dihindari. Moda transportasi alternatif kurang lebih menjadi pertanyaan, karena kapasitas angkutan udara sudah ketat akibat pandemi COVID-19 dan transportasi kereta api antara China dan Eropa sangat terbatas," jelas Harlid dikutip dari rilis Moody's.


(hal/eds)

Hide Ads