Dalam kurun waktu 9 bulan produsen vaksin AstraZeneca bekerja sama dengan Oxford University dalam memproduksi vaksin yang aman dan efektif untuk digunakan masyarakat. Hal ini merupakan pencapaian terbesar untuk AstraZeneca untuk mengakhiri pandemi COVID-19 yang terjadi di seluruh dunia.
Namun AstraZeneca melakukan beberapa kesalahan hingga mendapat banyak kritikan dari para pemangku kebijakan dan pejabat kesehatan. Hal ini membuat citra perusahaan menjadi buruk.
Dikutip dari CNN Business disebutkan jika AstraZeneca pernah keliru memberikan vaksin ke relawan saat uji klinis berlangsung. Kemudian AstraZeneca juga dituding menghilangkan beberapa informasi penting ketika menyampaikan pernyataan ke publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Regulator kesehatan Amerika Serikat (AS) sempat mempertanyakan keakuratan data vaksin sampai penundaan produksi massal.
Anggota Parlemen Eropa dari Belgia Phillippe Lamberts mengungkapkan AstraZeneca adalah perusahaan yang tidak dapat diandalkan. Apalagi perusahaan yang ingkar janji karena sempat menyebut akan mendistribusikan puluhan juta dosis ke Uni Eropa.
National Institute of Allergy and Infectious Diseases Amerika Serikat mengaku prihatin dengan apa yang dilakukan vaksin AstraZeneca karena memberikan data yang tidak akurat saat uji coba. Bahkan AstraZeneca disebut membuat kepercayaan publik perlahan berkurang.
Lanjut halaman berikutnya.