Vaksin AstraZeneca Sering Bikin Kesalahan?

Vaksin AstraZeneca Sering Bikin Kesalahan?

Tim detikcom - detikFinance
Sabtu, 27 Mar 2021 20:00 WIB
ROME, ITALY - MARCH 05: A healthcare worker of the Italian Army prepares doses of the AstraZeneca COVID-19 vaccine, as part of COVID-19 vaccinations plan for the military personnel, on March 5, 2021 in Rome, Italy. The Italian government blocked the shipment of 250,000 doses of the Oxford/AstraZeneca vaccine developed by the Anglo-Swedish group and produced in a factory near Rome. This is the first time that a European country has applied new rules to control vaccine exports, adopted in January. (Photo by Antonio Masiello/Getty Images)
Foto: Getty Images/Antonio Masiello

Pada Kamis lalu AstraZeneca memperbarui data dan melaporkan hasil uji coba menunjukkan efektifitas 76% untuk mencegah gejala COVID-19. Padahal awal pekan ini AstraZeneca menyampaikan efektifitas vaksin mencapai 79%.

AstraZeneca merupakan perusahaan yang memiliki pengalaman minim soal produksi vaksin. Sebelumnya perusahaan ini memproduksi obat kanker populer seperti Tagrisso yang digunakan sebagai obat kanker paru-paru.

Namun ketika pandemi melanda, perusahaan memutuskan untuk ikut serta menjadi produsen vaksin. Analis farmasi SVB Leerink Andrew Berens mengatakan jika AstraZeneca memang tak berniat menjadi perusahaan vaksin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun upaya gigih AstraZeneca membuahkan hasil. Mereka mendapatkan validasi untuk produksi darurat di Inggris Raya pada akhir Desember dan Uni Eropa satu bulan kemudian.

Vaksin yang diproduksi AstraZeneca lebih murah dan lebih mudah disimpan dibanding Pfizer dan Moderna. Vaksin AstraZeneca digembar-gemborkan sebagai jalan keluar untuk negara-negara yang kurang maju dan tidak memiliki jaringan logistik yang baik.

ADVERTISEMENT


(kil/fdl)

Hide Ads