Kemendag Mau Perluas Penggunaan Sistem 'Pelacak' Bahan Pokok

Kemendag Mau Perluas Penggunaan Sistem 'Pelacak' Bahan Pokok

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 28 Mar 2021 18:00 WIB
Aktivitas jual beli di pasar induk kramatjati, jakarta (14/6/2013).Harga sembilan bahan pokok (Sembako) di Pasar Tradisional mulai merangkak naik dalam sepekan terakhir menyusul rencana kenaikan harga BBM. File detikFoto.
Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta -

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan sistem resi gudang (SRG) akan menjadi pilar dalam mata rantai komoditas bahan pokok di Indonesia. Hal itu diungkapkan Jerry saat meresmikan gudang SRG Bawang Merah di Brebes.

Menurut Jerry, perdagangan komoditas bahan pokok perlu ditopang oleh sebuah sistem yang baik agar menguntungkan semua pihak, baik konsumen, produsen maupun pemerintah. Maka dari itu, pihaknya ingin gudang komoditas bahan pokok dengan sistem SRG harus diperbanyak.

"Harus terjamin ketersediaan, terjangkau harganya dan menguntungkan semua pihak yang terlibat," kata Jerry dalam keterangannya, Minggu (28/3/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Resi gudang sendiri adalah dokumen bukti kepemilikan atas barang yang disimpan di gudang yang diterbitkan oleh pengelola gudang.

Sementara itu, Sistem Resi Gudang adalah sistem proses terpadu untuk penerbitan, pengalihan, penjaminan, dan penyelesaian transaksi resi gudang.

ADVERTISEMENT

Gudang SRG bawang merah yang diresmikan oleh Jerry dilengkapi dengan teknologi Controlled Atmosphere System (CAS). Dengan teknologi itu, bawang merah bisa disimpan sampai dengan 6 bulan dengan penurunan mutu yang sangat minimal.

Dengan kemampuan itu, diyakini perdagangan bawang merah bisa dikendalikan sedemikian rupa sehingga harganya tidak fluktuatif. Pasalnya ketika harga fluktuatif akan memancing spekulan dan berdampak merugikan dalam jangka panjang.

Menurut Jerry, Kemendag akan mendukung ketersediaan bahan dan modal produksi serta pemasaran hasil produksi bahan-bahan pokok dan penting. Dirinya ingin agar semua proses produksi terintegrasi dengan perdagangan sehingga tercipta ekosistem yang menguntungkan dan berkelanjutan.

Kembali pada bawang merah, Brebes adalah pemasok utama bawang merah yaitu mencapai 85% dari konsumsi nasional. Ada beberapa sentra produksi lain di Indonesia seperti dari Sumbawa dan beberapa daerah lainnya.




(hal/dna)

Hide Ads