Sebanyak 106.000 ton beras impor di gudang Bulog turun mutu. Kini nasibnya ada di tangan pemerintah, entah akan diapakan beras tersebut yang jika dibiarkan mungkin akan membusuk.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan bahwa 106.000 ton beras turun mutu itu adalah cadangan beras pemerintah (CBP). Oleh karena itu nasibnya ada di tangan pemerintah.
"Memang beras eks impor itu ada yang turun mutu 106.000 ton, tapi bukan berarti itu dimusnahkan. Turun mutu itu wajar, dalam batas kewajaran. Artinya tidak seperti pada saat beras itu tiba karena sudah cukup lama kita simpan dan ini harus melalui proses perawatan," kata Buwas dalam konferensi pers virtual, Senin (29/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya yang lainnya masih aman, hanya memang kemarin saya perlu sampaikan, laporkan bahwa ada 106.000 ton itu yang sudah mulai turun mutunya. Itu wajar karena namanya juga beras, 3 bulan-4 bulan saja sudah ada turun mutu apalagi kalau sudah lebih dari itu," lanjutnya.
Mantan Kabareskrim itu menjelaskan bahwa setidaknya hingga kini pihaknya masih bisa mempertahankan beras tersebut. Hanya saja, kualitasnya memang sudah tidak seperti saat awal tiba di Indonesia.
Pihaknya pun bakal membahas nasib beras tersebut dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas) bersama pemerintah.
"Ini nanti yang 106.000 ton ini akan kita angkat dalam rakortas nanti karena ini beras CBP. Jadi nanti keputusannya harus dari pemerintah untuk diapakan, apa mau dibuat tepung terigu atau dibuat apa, itu keputusannya nanti dari pemerintah," tambah Buwas.