Terusan Suez lagi jadi perbincangan dunia belakangan ini. Soalnya ada kapal kargo Ever Given milik Jepang nyangkut di sana pada Rabu (24/3), tapi sudah dievakuasi pada Senin (29/3).
Gimana mau nggak nyangkut, panjang Ever Given 400 meter dan lebarnya 59 meter, ngangkut 20 ribu kontainer yang beratnya 224 ribu ton. Bayangkan, panjangnya hampir mirip tinggi Empire State Building di Amerika Serikat (AS) yang mencapai 443 meter, ckckck.
Ngomong-ngomong nih, tau nggak apa itu Terusan Suez? Biar nggak dibilang kudet (kurang update), simak nih penjelasannya yang detikcom kutip dari Washington Post, Rabu (31/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Apa Itu Terusan Suez?
Terusan Suez itu salah satu rute pelayaran paling penting di dunia, adanya di Mesir. Panjangnya 120 mil, menghubungkan Laut Merah dan Mediterania.
Terusan Suez sudah ada dari 1869, keberadaannya bikin perdagangan global jadi lebih mudah karena menawarkan rute yang melewati Tanjung Harapan di Afrika. Dia bertanggung jawab memfasilitasi sekitar 12% dari semua perdagangan global.
Saking pentingnya, terbukti selama Ever Given nyangkut, Terusan Suez jadi macet. Sebanyak 367 kapal katanya terjebak di sepanjang kanal.
2. Kok Bisa Ever Given Nyangkut di Terusan Suez?
Sekarang Ever Given sudah dievakuasi dari Terusan Suez, jadi lalu lintas di perairan tersibuk di dunia itu sudah normal. Nah soal kenapa bisa terjadi, lagi dicari jawabannya.
Tapi saat kejadian ada badai pasir dan kapal dihantam angin kencang. Beberapa ahli bilang bahwa itu lah yang bikin kapal Ever Given ke luar jalur.
Ada juga yang bilang kalau nyangkutnya Ever Given karena kesalahan pilot kapal. Apapun itu, Kepala Otoritas Terusan Suez, Letnan Jenderal Osama Rabie belum mau berpikir kalau kejadian itu adalah kesalahan teknis atau kesalahan manusia.
3. Gimana Evakuasi Ever Given?
Usaha bikin supaya Ever Given nggak nyangkut lagi di Terusan Suez ribet banget, sampai ngelibatin kapal tunda (tug boat) dan kapal keruk. Tim-tim didatengin dari seluruh dunia untuk cari cara memindahkan kapal.
Selama berhari-hari, kapal keruk bersihin berton-ton pasir dan lumpur dari sekitar haluan kapal, sementara kapal tunda berusaha menarik kapal dari tepi kanal.
Gelombang pasang yang terjadi di lokasi bikin air naik, jadi kapal mengangkat dan Ever Given nggak nyangkut lagi pada Senin. Profesor di University of Minnesota, Ragui Assaad mengatakan itu bukanlah tugas yang mudah.
"Saya pikir sebagian dari masalahnya adalah bahwa kanal tidak terlalu lebar sehingga kapal benar-benar menabrak kedua sisi saat bergerak ke samping," kata Assaad.
lanjut ke halaman berikutnya