Soal Tradisi Beri Salam Tempel dan Hukum Posting di Medsos

Soal Tradisi Beri Salam Tempel dan Hukum Posting di Medsos

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 26 Apr 2021 03:30 WIB
Ilustrasi THR
Foto: Muhammad Ridho

Yusuf Mansur mengatakan semua itu tergantung dari orang yang melihat konten tersebut. Sebagai netizen yang melihat, sebaiknya jangan berburuk sangka dan menganggap konten itu untuk riya.

"Pertama kita melihatnya dulu jangan buruk sangka. Kalau kita melihatnya buruk sangka ya kita yang salah," katanya.

Yusuf Mansur menyebut pemberian salam tempel yang dijadikan konten di medsos bisa untuk memotivasi yang lain untuk ikut bersedekah. Dengan begitu semakin banyak yang berbuat kebaikan di bulan Ramadhan yang suci ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kan kita nggak tahu hati seseorang bisa jadi niat-niat beliau itu mengabarkan, kemudian menyebarkan dalam bentuk dakwah, mengajak, terus kita yang melihat sewot, yang salah siapa?" ucapnya.

Saat melihat konten kebaikan di medsos seperti memberikan salam tempel, disarankan kita yang melihat mendoakan yang baik. Paling tidak bisa seperti mereka yang memberikan kebaikan salam tempel.

ADVERTISEMENT

"Paling tinggi dari kita yang melihat hal-hal seperti itu adalah doa, bukan buruk sangka. Paling mentok harusnya doa, misalkan kita melihat orang ini riya, sombong, jangan itu yang keluar tapi doa 'mudah-mudahan beliau bukan riya dan bukan sombong', tandasnya.


(aid/zlf)

Hide Ads