Salam Tempel saat Lebaran sudah biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Berbagi angpao berisi uang baik kecil atau pecahan besar seakan sudah menjadi tradisi.
Biasanya orang yang lebih muda akan mendapatkan uang setelah bermaaf-maafan dengan orang yang lebih tua. Tapi kenapa sih ada tradisi bagi-bagi uang saat Lebaran? Apakah hukumnya wajib?
Ustaz Yusuf Mansur menceritakan untuk pemberian salam tempel ini sebenarnya prinsipnya adalah sedekah dan tidak memberatkan bagi pemberinya. Tradisi ini juga dilakukan di banyak negara muslim seperti Arab Saudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena prinsipnya sedekah, di Arab juga banyak yang berbagi apalagi di bulan Ramadhan, makin dekat Idul Fitri makin kenceng. Mulai berbagi takjil, pakaian sampai uang," kata dia dalam Podcast Tolak Miskin, Jumat (23/4/2021).
Kemudian, dia juga pernah datang ke acara salah satu orang kaya di Arab saat momen Idul Fitri. "Saya pernah juga ke acara orang kaya di tanah suci Mekkah, persis kayak di sini habis pengajian dibagi-bagi kurma dan dibagi duit juga segepok, saya kebagian juga alhamdulillah rejeki," jelas dia.
Dikarenakan sifatnya sedekah, maka bentuk pemberian salam tempel tidak hanya terbatas pada uang saja. Bisa juga berupa makanan, pakaian, hingga buah-buahan.
"Bentuknya bukan cuma uang tapi juga makanan, pakaian, buah-buahan," tuturnya.
"(Uang juga) melakukan saya pernah datang ke acara orang kaya di tanah suci Mekkah itu kayak di sini persis, begitu abis pengajian bagi-bagi berapa dus kurma setiap orang, terus duit, duitnya juga segepok tuh. Saya pernah kebagian juga karena dianggap jemaah," lanjutnya bercerita.
Terlepas dari apapun pemberiannya, Yusuf Mansur mengingatkan agar selama pemberian salam tempel dibarengi dengan kasih sayang dan perhatian. Menurutnya, itu lebih penting daripada sebatas memberi dengan hati sombong.
"Yang bagus kita berbagi disertakan kasih sayang, jadi kita berbaginya itu pakai getaran cinta gitu lho. Kan bisa dibedakan antara orang berbagi 'nih nih nih nih', sama diajak ngobrol, duduk bareng, makan bareng, dipeluk gitu lho. Perlu penghargaan, bukan 'nih gua si kaya, lu si miskin' bukan gitu," imbuhnya.
Apakah memberi salam tempel terus diposting di sosmed jadinya riya? Klik halaman selanjutnya.