Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik Bahlil Lahadalia menjadi Menteri Investasi. Pelantikan dilakukan langsung di Istana Negara.
Selain Bahlil, Jokowi juga mengangkat Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan-Riset Teknologi. Keduanya telah mengucap sumpah dituntun oleh Jokowi langsung.
Selama ini Bahlil menjabat Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Sebelum menjadi pejabat negara, Bahlil merupakan pengusaha, dan pernah menjabat Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HiIPMI) periode 2015-2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria kelahiran Banda, Maluku, 7 Agustus 1976 itu merintis karir dan bisnis dari nol. Dia terlahir dari keluarga dengan ekonomi pas-pasan. Ayahnya seorang kuli bangunan dan sang ibu bekerja sebagai tukang cuci.
Sejumlah profesi pernah dilakoni pria asal Fakfak, Papua ini. Mulai dari tukang kue semasa kecil, seorang kondektur, hingga menjadi sopir angkot pun dia jalani. Dengan kerja keras itulah dia menjadi orang besar yang tadinya bukan siapa-siapa.
Bahkan, sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), Bahlil sudah berjuang. Dia berjualan kue untuk memenuhi kebutuhannya, mulai dari membeli buku, sepatu, hingga kelereng untuk bermain dengan kawannya.
Bukan cuma jualan kue, ketika beranjak remaja segala macam pekerjaan kasar dilakukan Bahlil. Mulai dari kondektur angkot, jualan ikan, jadi kuli bangunan, sampai akhirnya jadi sopir angkot. Bahkan dia mengaku sering menghabiskan masa remajanya hidup di terminal.
Baca juga: Sah! Bahlil Resmi Jabat Menteri Investasi |
Dengan segala kekurangannya, justru Bahlil nekat mau mengubah nasib. Dengan modal pas-pasan dirinya terbang ke Jayapura, niatnya untuk kuliah. Cabut ke Jayapura, dia cuma membawa ijazah SMA, tiga stel baju, SIM dan kantong kresek. Bahkan, orang tuanya pun tidak tahu kalau dia ke Jayapura hanya untuk kuliah.
Sampai di Jayapura, Bahlil sempat luntang-lantung karena tidak ada kampus yang mau menerimanya, namun suatu hari dia dikuatkan oleh ketua asrama yang ditinggalinya. Bahlil bercerita dia dimotivasi untuk tetap kuliah, hingga akhirnya dia mendaftarkan diri ke kampus swasta.
Tahu tidak memiliki uang, Bahlil tidak menyerah, kerja keras terus berlanjut. Sambil kuliah dia tetap mencari uang sendiri.
Masih ada kisah lain tentang Bahlil Lahadalia. Langsung klik halaman berikutnya.