Belajar dari Rasulullah, Genjot Ekonomi Peradaban Islam Pakai Wakaf

Belajar dari Rasulullah, Genjot Ekonomi Peradaban Islam Pakai Wakaf

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 07 Mei 2021 10:58 WIB
Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun Rasulullah pada 8 Rabiul Awal pada 1 Hijriyah. Berada 5km dari masjid Nabawi atau sebelah tenggara di luar kota Madinah. Memiliki 19 pintu dengan 3 pintu utama. Dua diantaranya dibuka untuk jamaah Pria dan 1 untuk jemaah wanita. 

Masjid ini memiliki 4 menara yang menjulang tinggi. Masjid ini juga memiliki enam kubah besar, masing-masing berdiameter 12 meter dan 56 kubah kecil yang berdiameter enam meter.
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Wakaf produktif merupakan salah satu pilar peradaban Islam. Wakaf telah menjadi bagian penting untuk mendorong perekonomian serta memajukan syiar Islam. Demikian disampaikan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Webinar Nasional Wakaf, Jumat (7/5/2021).

"Kita belajar dan diajarkan, kita memahami, memaklumi bahwa Rasullulah SAW menempatkan wakaf yang produktif sebagai salah sau pilar peradaban Islam khususnya di badan ekonomi sekaligus memajukan syiar-syiar ibadah kita," katanya.

Dia pun bercerita, sejak Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, pembangunan menggunakan konsep wakaf. Hal itu pun diikuti oleh para Sahabat yang turut mewakafkan aset produktifnya untuk mendorong perekonomian. Dengan begitu, wakaf dapat berkontribusi pada perekonomian dan menyejahterakan masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tahu sejak hijrah ke Madinah bagaimana pembangunan Masjid Nabawi itu juga didasarkan dengan konsep wakaf, dan kita juga tahu berlomba-lomba para sahabat-sahabat Rasulullah mewakafkan aset-aset produktifnya baik perkebunan kurma maupun berbagai aset-aset produktif untuk memajukan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat juga membangun peradaban Islam," jelasnya.

Lanjut Perry, dalam perkembangannya wakaf produktif menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan ekonomi Islam. Mobilisasi wakaf juga dilakukan bersamaan dengan zakat, infaq, dan sedekah untuk memajukan kesejahteraan umat.

ADVERTISEMENT

Perry pun menjelaskan, literasi wakaf Indonesia saat ini masih terbilang rendah. Namun, pemerintah dan berbagai pihak terus berupaya untuk mendorong literasi wakaf.

"Bagaimana pemerintah bersama Badan Wakaf Indonesia dan Bank Indonesia dan berbagai pihak menyukseskan wakaf uang yang terkait dengan sukuk atau sering disebut wakaf linked sukuk, CWLS yang alhamdulillah menebar kesuksesan berkat kita sinergi yang kuat antara pemerintah, BWI dan BI dan berbagai pihak," ujarnya.

"Sekarang CWLS seri 1 maupun seri 2 terus menjadi bagian transformasi wakaf untuk kemajuan ekonomi kita," ujarnya.

(acd/fdl)

Hide Ads