Duh! Banyak Orang RI Belum Paham Wakaf Padahal Penduduk Muslimnya Terbesar

Duh! Banyak Orang RI Belum Paham Wakaf Padahal Penduduk Muslimnya Terbesar

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 07 Mei 2021 21:00 WIB
Wakaf
Foto: Wakaf (Fauzan Kamil/Infografis detikcom)
Jakarta -

Tingkat literasi Indonesia terhadap wakaf masih rendah. Hal ini menjadi tantangan tersendiri karena Indonesia termasuk negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

Ketua 6 Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pahala N Mansury mengatakan, literasi wakaf nasional berada pada skor indeks 50.48. Skor itu bisa dikatakan masih rendah.

"Berdasarkan data literasi wakaf nasional tahun 2020 skor indeks literasi wakaf kita ada 50.48 nilai ini masih masuk dalam kuadran yang boleh dikatakan rendah," katanya dalam Webinar Nasional Wakaf, Jumat (7/5/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, hal itu sangat disayangkan. Sebab, Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. "Tentunya hal ini kita sayangkan bersama mengingat bahwa Indonesia adalah negara dengan populasi penduduk muslim terbanyak di dunia," katanya.

Sementara itu Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan masalah literasi wakaf ini memerlukan perhatian bersama. Dia bilang, perlu sosialisasi publik yang terstruktur. Sebutnya, cara yang ditempuh ialah bisa memasukkan konten tentang wakaf dalam kurikulum sekolah hingga khotbah salat Jumat.

ADVERTISEMENT

"Upaya pengembang literasi perwakafan merupakan salah satu agenda yang memerlukan perhatian bersama. Tingkat literasi wakaf yang masih rendah memerlukan upaya sosialisasi publik yang terstruktur, upaya lain yang dapat dilakukan memasukkan konten tentang wakaf yang lebih aplikatif dalam kurikulum sekolah guna meningkat pemahaman tentang wakaf sejak dini," katanya.

"Selain itu perlu sosialisasi wakaf melalui ceramah-ceramah keagamaan dan khotbah Jumat," tambahnya.

Selain itu, Ma'ruf mengatakan, yang menjadi tantangan terkait wakaf antara lain membangun kepercayaan publik, meningkatkan kapasitas nazhir wakaf dan harmonisasi kelembagaan dan peraturan perundang-undangan.

Lanjut halaman berikutnya.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, wakaf produktif telah menjadi salah satu pilar peradaban Islam. Wakaf telah menjadi bagian penting untuk mendorong perekonomian serta memajukan syiar Islam.

"Kita belajar dan diajarkan, kita memahami, memaklumi bahwa Rasullulah SAW menempatkan wakaf yang produktif sebagai salah satu pilar peradaban Islam khususnya di badan ekonomi sekaligus memajukan syiar-syiar ibadah kita," katanya.

Dia pun bercerita, sejak Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, pembangunan menggunakan konsep wakaf. Hal itu pun diikuti oleh para Sahabat yang turut mewakafkan aset produktifnya untuk mendorong perekonomian. Dengan begitu, wakaf dapat berkontribusi pada perekonomian dan menyejahterakan masyarakat.

"Kita tahu sejak hijrah ke Madinah bagaimana pembangunan Masjid Nabawi itu juga didasarkan dengan konsep wakaf, dan kita juga tahu berlomba-lomba para sahabat-sahabat Rasulullah mewakafkan aset-aset produktifnya baik perkebunan kurma maupun berbagai aset-aset produktif untuk memajukan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat juga membangun peradaban Islam," jelasnya.

Lanjut Perry, dalam perkembangannya wakaf produktif menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan ekonomi Islam. Mobilisasi wakaf juga dilakukan bersamaan dengan zakat, infaq, dan sedekah untuk memajukan kesejahteraan umat.


Hide Ads