Marketing Level Dewa di Balik Melejitnya Popularitas Bipang Ambawang

Marketing Level Dewa di Balik Melejitnya Popularitas Bipang Ambawang

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 10 Mei 2021 17:50 WIB
Jokowi Sebut Bipang Ambawang Sebagai Oleh-oleh Lebaran, Apa Itu Bipang?
Foto: detikvisual/iStock

Level berikutnya menurut Yuswohady adalah apakah orang-orang yang penasaran tadi bisa menjadi orang yang loyal dan berlangganan membeli bipang. Menurutnya, jawabannya adalah sesuai dengan kualitas makanan itu sendiri, apakah bipang itu enak atau tidak.

Bila nyatanya banyak yang mengatakan enak dan ketagihan membeli lagi, level terakhir dalam membangun brand akan terbentuk dengan sendirinya. Hal itu adalah rekomendasi organik dari para pembeli ke orang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Prosesnya ketika orang sudah pada order nanti tinggal kualitas dari produk itu, enak atau tidaknya itu, kalau orang ketagihan karena enak dia akan otomatis jadi pelanggan. Kualitas tetap akan menentukan," ungkap Yuswohady.

"Kalau sudah loyal dia merekomendasikan ke orang lain," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Lalu perlukah para pedagang bipang melakukan upaya lebih untuk mempromosikan dagangannya? Misalnya memberikan diskon dan lain-lain. Yuswohady mengatakan hal itu tak salah untuk dilakukan. Dia menilai hal itu patut dilakukan agar menjaga momentum populernya bipang ambawang tetap terjaga di masyarakat.

"Di tengah momentum viral ini, promo itu mungkin bisa dilakukan lewat media sosial, mumpung ingatan bipang ini masih ada. Jadi awareness si bipang ini bisa dijaga terus menerus gitu, nggak ada yang tahu kan viral itu berapa lama," ungkap Yuswohady.

Namun, untuk produk makanan, menurutnya yang paling penting tetap menjaga kualitas rasa dari makanan itu sendiri agar orang tetap mau berlangganan. Bila memang makanannya, dalam hal ini bipang Ambawangnya tidak enak, mau dikasih diskon berapapun orang belum tentu akan beli.

"Menurut saya promo diskon dan lain-lain itu biasa aja sih, tetap yang paling ampuh kalau makanan itu kualitas. Enak atau nggak? Kalau didiskon tapi nggak enak pun, memang nggak akan ada yang beli," ungkap Yuswohady.


(hal/eds)

Hide Ads