Penjualan Emas di Cikini Loyo, Banyak Toko Masih Tutup-Pengunjung Sepi

Penjualan Emas di Cikini Loyo, Banyak Toko Masih Tutup-Pengunjung Sepi

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 17 Mei 2021 06:30 WIB
Penjual menata perhiasan emas di Cikini Gold Center, Jakarta, Senin (24/11/2014). Realisasi ekspor produk perhiasan Januari-Agustus 2014 secara mengejutkan mencapai US$ 3,17 miliar atau sekitar Rp 38 triliun. Capaian ini naik hingga 100% dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama.
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy

Sonya salah satu pemilik toko perhiasan di GCG juga menilai pengunjung turun dibanding tahun-tahun sebelum pandemi COVID-19. Bahkan dia merasa penjualan turun hingga 30%, meskipun dia enggan mengungkapkan nominalnya.

"Lebaran ini terhitung sepi juga, ada penurunan 30% dibanding Lebaran tahun lalu," ucapnya kepada detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pengunjung GCG rata-rata membeli perhiasan sebelum Lebaran. Lalu setelah Lebaran lebih banyak yang menjualnya. Namun menurut Sonya baik pembelian maupun penjualan perhiasan sama-sama menurun.

Agung salah satu pegawai toko emas RF juga mengakui hal itu. Tokonya yang khusus hanya menjual cincin kawin merasakan penjualannya tidak turun seperti penjual perhiasan aksesoris lainnya.

ADVERTISEMENT

"Kalau Lebaran orang biasanya beli emas model fesyen kaya kalung atau gelang. Kalau kita khusus untuk kawin. Jadi biasa aja nggak banyak turun. Karena semenjak pandemi banyak yang nikah juga," ucapnya.


(das/ara)

Hide Ads