Penjualan Emas di Cikini Loyo, Banyak Toko Masih Tutup-Pengunjung Sepi

Penjualan Emas di Cikini Loyo, Banyak Toko Masih Tutup-Pengunjung Sepi

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 17 Mei 2021 06:30 WIB
Penjual menata perhiasan emas di Cikini Gold Center, Jakarta, Senin (24/11/2014). Realisasi ekspor produk perhiasan Januari-Agustus 2014 secara mengejutkan mencapai US$ 3,17 miliar atau sekitar Rp 38 triliun. Capaian ini naik hingga 100% dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama.
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Biasanya sebelum dan sesudah Lebaran pusat toko perhiasan emas Cikini Gold Center (CGC) ramai pengunjung. Namun tidak dengan tahun ini.

Jumlah pengunjung menurun drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya. Menurut pantauan detikcom kemarin, Minggu (16/5/2021), pengunjung yang ada hanya memadati beberapa toko saja. Jumlahnya juga tidak terlalu banyak.

Sebagian besar toko perhiasan di GCG juga masih tutup. Bahkan di lantai 2 hampir seluruh toko masih tutup dan akan buka kembali minggu depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu penjaga toko yang enggan disebutkan namanya mengakui bahwa pengunjung tahun ini relatif sepi. Sebab biasanya dua minggu sebelum dan sesudah Lebaran pengunjung GCG meningkat.

"Biasanya mah emang ramai. Tapi ya semenjak COVID-19 sepi. Ya kaya hari ini aja sepi," tuturnya kepada detikcom.

ADVERTISEMENT

Para pengunjung GCG rata-rata membeli emas sebelum Lebaran. Lalu setelah Lebaran lebih banyak yang melakukan penjualan.

Belakangan ini pengunjung GCG kebanyakan membeli perhiasan untuk kebutuhan pernikahan. Sementara untuk produk perhiasan untuk aksesoris cenderung turun.

Fitri misalnya dia datang bersama calon pasangan hidupnya untuk mencari cincin kawin. "Ya sengaja ke sini karena banyak pilihannya," ucapnya.

Penjual pun mengeluh omzet turun dari tahun sebelumnya. Baca di halaman berikutnya.

Lihat juga Video "Demam Investasi saat Pandemi, Ada yang Untung dan Merugi":

[Gambas:Video 20detik]



Sonya salah satu pemilik toko perhiasan di GCG juga menilai pengunjung turun dibanding tahun-tahun sebelum pandemi COVID-19. Bahkan dia merasa penjualan turun hingga 30%, meskipun dia enggan mengungkapkan nominalnya.

"Lebaran ini terhitung sepi juga, ada penurunan 30% dibanding Lebaran tahun lalu," ucapnya kepada detikcom.

Para pengunjung GCG rata-rata membeli perhiasan sebelum Lebaran. Lalu setelah Lebaran lebih banyak yang menjualnya. Namun menurut Sonya baik pembelian maupun penjualan perhiasan sama-sama menurun.

Agung salah satu pegawai toko emas RF juga mengakui hal itu. Tokonya yang khusus hanya menjual cincin kawin merasakan penjualannya tidak turun seperti penjual perhiasan aksesoris lainnya.

"Kalau Lebaran orang biasanya beli emas model fesyen kaya kalung atau gelang. Kalau kita khusus untuk kawin. Jadi biasa aja nggak banyak turun. Karena semenjak pandemi banyak yang nikah juga," ucapnya.


Hide Ads