Kimia Farma mencuri perhatian publik dengan kasus antigen bekas yang berujung pemecatan semua direksi cucu usaha oleh Menteri BUMN, Erick Thohir. Kasus itu dilakukan oleh cucu perusahaan, PT Kimia Farma Diagnostika (KFD).
Kasus yang terjadi pada April lalu di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara muncul di tengah kekhawatiran masyarakat terhadap penyebaran virus Corona (COVID-19). Polisi telah menetapkan lima tersangka kasus dugaan penggunaan antigen bekas itu.
KFD merupakan cucu dari induk perusahaan PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Mengutip dari situs resmi perusahaan, KFD menyebut sebagai perusahaan jaringan pelayanan laboratorium klinik terbaik di Indonesia telah melayani lebih dari 561 pelanggan perusahaan BUMN, swasta, dan pemerintahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan juga melayani 72.274 pelanggan dokter, 20.180 pelanggan atas rujukan klinik maupun mitra laboratorium, serta 29.598 pelanggan yang datang langsung ke laboratorium Klinik Kimia Farma.
Awal dibentuknya perusahaan ini pada 2003, saat itu masih bernama Unit Bisnis Laboratorium Klinik Kimia Farma. Saat itu dibentuk untuk melengkapi portofolio bisnis PT Kimia Farma (Persero) Tbk sebagai Healthcare company.
Pada 2 Januari 2010 berubah menjadi entitas mandiri yang kemudian disebut PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) sebagai anak perusahaan dari PT Kimia Farma Apotek.
Sampai November 2019, KFD telah memiliki 63 outlet yang tersebar mulai dari Medan di bagian barat sampai dengan Makassar bagian timur.
KFD memiliki tagline Quality For Healthier Life. Tagline itu berisi komitmen perusahaan untuk terus menjaga dan memperbaiki kualitas mutu layanan, ketepatan hasil pemeriksaan dengan alat-alat laboratorium yang terkini, modern dan secara rutin terkalibrasi dengan harapan menjadi bagian dalam meningkatkan kesehatan hidup manusia di Indonesia.
Kasus antigen bekas berdampak pada jajaran direksi Kimia Farma Diagnostika (KFD) yang kini telah dipecat oleh Erick Thohir. Pertama, Adil Fadilah Bulqini sebagai direktur utama perusahaan. Ia ditetapkan sebagai direktur utama melalui RUPS PT Kimia Farma Diagnostika tanggal 12 Maret 2015. Direksi lain yakni Ilham Sabariman yang menjabat sebagai direktur keuangan, umum & SDM.
Dikutip dari labkimiafarma.co.id, kini Kimia Farma Diagnostika dipimpin oleh Agus Chandra yang ditunjuk sebagai Plt Direktur Utama KFD. Kemudian, Abdul Aziz ditunjuk sebagai Plt Direktur Keuangan, HC & SDM.
(ara/ara)