Belanja Sudah Digital tapi Kenapa Masih Perlu Ada COD?

ADVERTISEMENT

Liputan Khusus COD

Belanja Sudah Digital tapi Kenapa Masih Perlu Ada COD?

Danang Sugianto - detikFinance
Minggu, 23 Mei 2021 13:38 WIB
belanja online
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Cash On Delivery (COD) bisa dibiliang mekanisme transaksi paling baru yang disediakan oleh para e-commerce. Mekanisme ini memadukan belanja online yang serba digital dengan pembayaran konvensional secara tunai.

Nah pertanyaan yang muncul, e-commerce hadir untuk membawa masyarakat masuk ke dunia full digital dalam berbelanja. Lalu kenapa harus kembali memadukan unsur konvensional melalui COD?

Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Bima Laga menjelaskan, para pelaku e-commerce melihat masyarakat Indonesia belum sepenuhnya familiar dengan perbankan. Selain itu masih banyak juga masyarakat yang cenderung takut berbelanja online.

"Ada yang parno, nanti sudah bayar, barangnya nggak dikirim. Nah itu memfasilitasi sebenarnya bagian-bagian itu. Jadi sebenarnya COD itu untuk memfasilitasi seperti itu," ucapnya saat dihubungi detikcom.

Menurut Bima, butuh waktu dan usaha besar untuk membawa masyarakat Indonesia yang sudah lama terbiasa berbelanja konvensional ke online. Sudah ratusan tahun bahkan masyarakat Indonesia hanya tahu bertransaksi secara face to face.

"Nah pandemi dalam tanda kutip memaksa semua orang untuk pindah ke belanja online," tuturnya.

COD, lanjut Bima, diharapkan bisa menjadi jembatan bagi kelompok masyarakat tersebut untuk benar-benar mau berbelanja online secara full digital. Memang dia mengakui perlu upaya sosialisasi dan edukasi lagi yang lebih menyeluruh tentang marketplace secara keseluruhan bukan hanya COD.

"COD ini bukan suatu kemunduran. Misalnya ibu yang viral itu belum pernah sama sekali belanja online, ya berarti ini kemajuan. Biarkan mereka berkenalan dulu COD seperti apa, nanti mereka akan cari tahu digital payment seperti apa. Kalau pakai COD mau gak mau kan masih tektokan uang ke kurir, masih harus serah terima uang," tegasnya.

Bima yakin setelah masyarakat paham dan terbiasa berbelanja online melalui COD, mereka akan berpindah untuk melakukan pembayaran secara digital. Sebab sebenarnya jauh lebih menguntungkan pembayaran secara digital.

"Misalnya harga barangnya Rp 19.300, kalau bayar COD kan pasti kasih Rp 20 ribu. Nah kalau orang-orang yang benar-benar mau efisien, ya mendingan digital. Karena bisa bayar pas dengan angkanya, ini kan berarti lebih hemat. Jadi sebenarnya COD itu arahnya ya full digital juga," tutupnya.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT