Alasan Giant Tutup Seluruh Gerai: Kurang Laku Dibanding Hero dan IKEA

Alasan Giant Tutup Seluruh Gerai: Kurang Laku Dibanding Hero dan IKEA

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 26 Mei 2021 19:00 WIB
Giant BSD Diserbu Pengunjung
Foto: Dok. Pembaca Detikcom Tami

Sementara itu jika dilihat dari kinerja keuangannya, perusahaan induk Giant, PT Hero Supermarket Tbk memang sedang berdarah-darah dalam beberapa waktu terakhir.

Perusahaan dengan kode saham HERO ini mengalami kerugian hingga Rp 1,2 triliun sepanjang tahun 2020. Torehan kerugian ini jauh lebih parah dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 33,18 miliar.

Sepanjang 2020 HERO hanya berhasil mengantongi pendapatan bersih Rp 8,89 triliun. Angka itu turun dibandingkan tahun sebelumnya Rp 12,18 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beban pokok pendapatan sebenarnya turun dari Rp 8,73 triliun di 2019 menjadi Rp 6,49 triliun. Namun beban usaha naik dari Rp 3,49 triliun menjadi Rp 3,55 triliun.

Kemudian biaya keuangan juga meningkat drastis dari Rp 4,9 miliar di 2019 menjadi Rp 112,69 miliar. Jumlah aset HERO juga mengalami penyusutan dari Rp 6 triliun di akhir 2019 menjadi Rp 4,84 triliun di akhir 2020.

ADVERTISEMENT

Sementara jumlah liabilitas justru mengalami kenaikan dari Rp 2,39 triliun di akhir 2019 menjadi Rp 2,98 triliun di akhir 2020.

Pada tiga bulan pertama atau kuartal I-2021, HERO masih mencatatkan kerugian sebesar Rp 1,65 miliar. Hal ini disebabkan kinerja penjualan dan pendapatan usaha yang turun menjadi Rp 1,76 triliun.


(hal/fdl)

Hide Ads