Kelamnya RI di Penghujung Era Soeharto: Ekonomi Porak-poranda Disapu Krisis

Kelamnya RI di Penghujung Era Soeharto: Ekonomi Porak-poranda Disapu Krisis

Tim detikcom - detikFinance
Selasa, 08 Jun 2021 20:00 WIB
Aksi massa tuntut Soeharto mundur kian bergelora di bulan Mei 1998. Sederet peristiwa yang terjadi di bulan itu jadi catatan hitam dalam demokrasi di Indonesia.
Foto: Getty Images

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan faktor lain yang menyebabkan Indonesia terkena krisis moneter pada 1998 adalah berasal dari neraca pembayaran.

"Terutama di Asia dengan nilai tukar yang tidak fleksibel, terus direkomendasikan dengan capital flow yang bebas, tidak ada sinkronisasi dari kurs dan capital inflow, dan ketidaksinkronan itu memunculkan spekulasi dan nilai tukar drastis, 1998 menjadi pembelajaran berharaga. Banyak negara mengubah policy," kata Sri Mulyani di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Selasa (31/10/2017).

Krisis ekonomi pada 1998, kata Sri Mulyani, banyak direspons oleh negara dengan memberlakukan nilai tukar lebih fleksibel serta melakukan monitoring terhadap capital inflow, serta neraca keuangan korporasi, neraca keuangan pemerintah, hingga Bank Sentral.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam surveillance semua neraca dilihat. Semuanya neracanya dilihat sehingga bisa deteksi lebih baik," tambah dia.

Namun sejak BJ Habibie dilantik pada 21 Mei 1998 menggantikan Soeharto, kondisi ekonomi perlahan mulai pulih. Pada akhir 1997 dolar AS secara perlahan mulai merangkak ke Rp 4.000 kemudian lanjut ke Rp 6.000 di awal 1998, bahkan sempat mencapai Rp 13.000. Dolar AS sedikit menjinak dan kembali menyentuh Rp 8.000 pada April 1998.

ADVERTISEMENT

Hari ini, Presiden ke-2 Indonesia itu genap 100 tahun. Lahir 8 Juni 1921 di Dusun Kemusuk, Bantul, Yogyakarta, Soeharto menjadi presiden terlama yang memimpin Indonesia yakni selama 32 tahun.

Memperingati seabad kelahiran Soeharto, pihak keluarga akan menggelar peringatan kelahiran di Masjid At-Tin, Kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur hari ini, Selasa (8/6/2021).


(acd/fdl)

Hide Ads