Investor mulai banyak berinvestasi di luar pulau Jawa sejak tahun lalu. Tahun-tahun sebelumnya, investasi masih berpusat di Jawa.
"Pertumbuhan investasi pada 2020 kita sebesar Rp 826 triliun, dan baru pertama kali di Indonesia, pasca reformasi investasi di luar Pulau Jawa itu lebih besar dari Pulau Jawa sendiri, baru pertama kali pasca reformasi, sebesar 50,5% dengan total Rp 417,5 triliun," ungkap Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam Rakornas dengan HIPMI secara virtual, Sabtu (19/6/2021).
Bahlil menjelaskan, hal itu terjadi karena pembangunan ekonomi di luar Pulau Jawa pada lima tahun sebelumnya dianggap berhasil menarik menumbuhkan kepercayaan investor untuk berinvestasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa kemudian investor lebih condong berinvestasi di luar pulau jawa, karena tidak dipungkiri bahwa pembangunan lima tahun kemarin di bawah pimpinan Jokowi-Jusuf Kalla itu telah mampu menembus ruang-ruang yang dianggap handicap (menghalangi) investor melakukan investasi, dan itu kini terjadi di luar pulau jawa," jelasnya.
Meskipun pada 2020 investor dalam negeri lebih banyak menanam modal dibandingkan investor asing. Namun, bukan berarti investor asing di Indonesia menurun tajam. Bahlil mengatakan investor asing di Indonesia masih aman dibandingkan negara lain.
"Sebagian negara lain foreign direct investasinya turun 30%-40%, sementara di Indonesia turunnya tidak lebih dari 10%," katanya.
Tidak hanya tahun lalu, tahun ini investasi di luar ke Pulau Jawa juga lebih besar dibandingkan ke Pulau Jawa.
"Kuartal I tahun ini kita sudah merealisasikan Rp 219,7 triliun dari total Rp 900 triliun target investasi, lagi-lagi investasi di luar pulau jawa lebih besar 52% dari pulau jawa sebesar dengan PMS dan PMDN kita sudah mulai berimbang," tuturnya.
Lebih lanjut, Bahlil mengatakan meningkatnya penanaman modal asing di Indonesia membuktikan meningkatnya kepercayaan global kepada Indonesia.
"Realisasi foreign direct investasi itu mencerminkan trust global di negara kita lebih baik, di saat negara lain masih tetap turun," terangnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM dalam perkembangan realisasi investasi Indonesia per Januari-Maret 2021 ada 10 investor asing yang paling besar menanam modal di Indonesia. Pertama, Singapura, kedua China, lalu ketiga Korea Selatan, Hong Kong, Swiss, Amerika Serikat (AS), Jepang, Thailand, Belanda, dan Malaysia.
(ara/ara)