Bos Garuda Bakal Pilih PKPU Selamatkan Keuangan Meski Berisiko Pailit

Bos Garuda Bakal Pilih PKPU Selamatkan Keuangan Meski Berisiko Pailit

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 21 Jun 2021 19:17 WIB
Maskapai Garuda Indonesia
Foto: Ari Saputra

Kedua, perusahaan harus menyiapkan proposal yang isinya bahwa ada skema restrukturisasi menukar utang menjadi kepemilikan atau debt to equity. Nah jurus kedua ini sangat bergantung pada pemegang saham eksisting, karena dengan adanya pemegang saham baru akan membuat kepemilikan saham mereka di Garuda terdilusi atau berkurang.

"Ini yang masih akan kami lihat proposal apa yang nanti yang akan kami ajukan dengan para advisor ini, kalau di dalamnya ada opsi debt to equity. Ini tentu harus keputusan para pemegang saham. Sebenarnya ada dua equity yang temporer itu MCB atau permanen itu bentuknya saham," terangnya.

Irfan menegaskan, pihaknya memilih opsi restrukturisasi karena masih meyakini Garuda Indonesia masih bisa selamat dan harus selamat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pilihan yang memang kita ambil seperti yang kami sampaikan di optional restructuring ini memang lebih ke opsi kedua dan ketiga, itu adalah restrukturisasi. Karena utang ini tidak mungkin ditanggung pemerintah semua. Ini memang opsi yang paling rasional. Hitung-hitungan ini makin mendekati keyakinan kita bahwa kalau kita eksekusi dengan baik kami bisa mendapatkan hasil dengan kreditur-kreditur kami yang hari ini ada hampir mencapai Rp 70 triliun," tutupnya.

Sekadar informasi, opsi ketiga dalam penyelamatan Garuda Indonesia juga melakukan restrukturisasi. Namun yang direstrukturisasinya adalah perusahaan, bukan utang. Artinya akan mendirikan perusahaan maskapai nasional baru.

ADVERTISEMENT

Sementara untuk opsi pertama pemerintah terus menyokong penyelamatan garuda dengan memberikan suntikan ekuitas atau pinjaman. Sedangkan opsi keempat adalah Garuda Indonesia dilikuidasi dan posisinya akan digantikan oleh swasta.


(das/ara)

Hide Ads