Toko online Shopify ingin memotong biaya administrasi aplikasi untuk para penjual di tokonya hingga mereka mencapai pendapatan sebesar US$ 1 juta atau sekitar Rp 14,4 miliar (kurs Rp 14.400).
Shopify berencana tidak memungut biaya administrasi apapun kepada para penjualnya hingga mereka berhasil melakukan penjualan hingga bernilai total Rp 14,4 miliar. Setelah toko online mencapai nilai tersebut, barulah toko online ini akan memungut biaya administrasi untuk setiap transaksi yang dilakukannya.
Mengutip CNBC, Rabu (30/6/2021), toko online ini akan mempertahankan diskon 100% untuk para penjual mereka berhasil melakukan penjualan sebesar US$ 1 juta atau Rp 14,4 miliar pertama yang mereka hasilkan di toko aplikasi Shopify, mulai 1 Agustus mendatang.
Tidak hanya itu, Presiden Shopify Harley Finkelstein mengatakan bahwa perusahaan juga akan memotong tarif komisi aplikasi untuk para penjual yang menghasilkan lebih dari US$ 1 juta atau sekitar Rp 14,4 miliar per tahun menjadi 15% dari 20%. Finkelstein mengatakan bahwa potongan tarif tersebut membuat Shopify menjadi salah satu e-commerce dengan biaya admin terendah.
"(tarif Shopify) setengah dari biaya toko aplikasi populer lainnya," kata Finkelstein.
"Kami mempermudah Anda untuk mengubah arah masa depan perdagangan (Anda) dan (Anda) mencari nafkah dengan melakukannya," kata Finkelstein.
Hal ini dilakukan Shopify setelah mereka memutuskan untuk mengikuti jejak raksasa teknologi lainnya seperti Microsoft, Apple, Google, dan Amazon, yang baru-baru ini mengurangi biaya aplikasi untuk sejumlah penjual di aplikasinya.
Namun, meski demikian Shopify mengatakan bahwa tolok ukur pemberian diskon dan jumlah diskon yang ingin diberikan kepada para penjualnya akan dievaluasi terus setiap tahunnya. Artinya kebijakan diskon atau potongan tarif yang diberikannya ini mungkin dapat berubah sewaktu-waktu.
(ara/ara)