RI Mau Tarik 'Rem' PPKM Darurat, Ekonomi Diramal Loyo Lagi

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 30 Jun 2021 13:26 WIB
RI Mau Tarik 'Rem' PPKM Darurat, Ekonomi Diramal Loyo Lagi (Foto: Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Rencana pemerintah menerapkan PPKM darurat diperkirakan akan memberikan dampak ekonomi. Sebab, aktivitas masyarakat kembali diperketat.

Managing Director Political Economy & Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan mengatakan, selama pembatasan dilakukan, masyarakat menengah atas akan terus menahan belanja. Hal ini berdampak pada penurunan ekonomi.

"Kalau kita lihat dari sisi ekonomi, selama yang mayoritas menegah atas menahan, itu ekonomi udah pasti akan turun karena penurunan ekonomi dipicu dari penurunan yang kelas atas yang tidak belanja. Otomatis mereka sukarela adalah menahan diri, tidak berani keluar," katanya kepada detikcom, Rabu (30/6/2021).

Menurutnya, berbeda dengan lockdown. Dia bilang, lockdown memberikan pembatasan namun ekonomi bisa cepat pulih karena masalah virus COVID-29 terselesaikan.

Dia menambahakan, PPKM darurat justru membuat pemulihan lebih lama karena orang masih tetap ragu-ragu.

"Nah (lockdown) setelah itunya lebih cepat, kalau PPKM ini akan makin lama, durasinya semakin lama. Lalu dia ragu-ragu karena kita tidak tahu siapa yang masih infeksi atau tidak, maka mereka makin me-lockdown dirinya sendiri makin lama," terangnya.

Senada, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan, ekonomi di kuartal III diproyeksi melemah dibanding kuartal sebelumnya karena adanya PPKM darurat. Menurutnya, hal itu adalah harga yang mesti dibayar untuk menekan kasus COVID-19.

"Kalau kita bicara dampak, kita sudah paham semua dengan aktivitas yang jauh dibatasi tentu masyarakat juga akan terbatasi aktivitasnya. Aktivitas masyarakat terbatasi pasti aktivitas ekonomi ikut terbatasi sehingga potensi kinerja pemulihan ekonomi nanti di kuartal 3 berpeluang, menurut saya jika dibandingkan kuartal 2 lebih sedikit lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya," terangnya.

Meski begitu, PPKM darurat menjadi kesempatan bagi pemerintah untuk mendorong penerapan protokol kesehatan. Serta, mencari orang-orang yang positif COVID-19.

"Pemerintah punya waktu mencari orang-orang yang potensi terjangkit tapi tidak tahu. Untuk memastikan bahwa tidak ada orang tanpa gejala yang kemudian bisa berpergian," ujarnya.

Begitu juga dengan Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto. Ia menilai, PPKM darurat akan membuat pemulihan ekonomi menjadi relatif lebih lama jika melihat perkembangan PPKM mikro. Dia menambahkan, cara lain untuk mempercepat pemulihan ekonomi ialah percepatan vaksinasi.

"Jalan lain yang bisa mempercepat pemulihan adalah vaksinasi dipercepat," katanya.

Tonton juga Video: Menko Marves Pimpin PPKM Darurat, PKS: Luhut Lagi, Luhut Lagi






(acd/dna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork