Tabung gas oksigen menjadi barang langka dalam beberapa hari terakhir khususnya di DKI Jakarta dan beberapa kota besar lainnya yang mengalami lonjakan COVID-19. Setelah mengalami kelangkaan, kini giliran permintaan isi ulang gas oksigen yang meningkat.
"Permintaannya semakin hari semakin bertambah. Di sini ramai terus, tutup biasanya jam 20.00 WIB tapi jam 19.00 WIB udah kita stop (pembeli) kalau nggak ditutup datang terus yang beli," kata Ervan, pemilik Oxygen Medical saat ditemui detikcom, Jumat (2/7/2021).
Lebih lanjut, perihal stok isi ulang tabung gas oksigen, Ervan menuturkan stok yang ada di tokonya dapat bertahan hingga bulan depan meskipun sudah dibatasi oleh distributor yang biasanya menyimpan stok 100 kini hanya diperbolehkan 80-90 tabung saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Stok aman, di sini baru datang tapi itu pun kita dibatasin (dari distributor). Sampai bulan depan masih aman," ujarnya.
Dia meminta pemerintah dapat memastikan stok tercukupi di depot-depot pengisian tabung gas oksigen lain. Menurutnya, jika depot lain tercukupi maka masyarakat tidak akan membludak di satu tempat.
"Buat pemerintah stok liquid buat ke pabriknya dicukupi jadi setiap depot nggak kehabisan, kita juga kewalahan. Sebenarnya kalau dari stoknya aman dan memadai pembeli juga nggak akan membludak gini," tuturnya.
Sementara itu, di pusat alat kesehatan Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, stok tabung gas oksigen hingga hari ini masih kosong. Ketua Harian Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka Yoyon mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan komunikasi dengan distributor.
"Keadaannya masih seperti kaya kemarin-kemarin (kosong). Sementara isi ulangnya kan bukan di kita itu di pihak luar Pasar Pramuka. Sudah ada kita hubungi, mungkin ada beberapa tabung," kata Yoyon.
Dia mengatakan, beberapa tabung gas tengah disiapkan. Namun timbul perihal lain yaitu stok regulator yang belum tersedia.
"Tapi yang nggak ada itu sekarang regulatornya. Karena regulatornya belum dapat, kalau cuman tabung aja nggak bisa dipakai," tuturnya.
Yoyon berharap, Pemprov DKI Jakarta dapat turun tangan langsung menangani permasalahan tabung gas oksigen ini. "Kami mohon agar ditegur ataupun ditindak kalau ada yang tidak beres agar pendistribusian tabung oksigen lancar kembali. Pihak kepolisian, mohon juga menindak keras bagi pengepul atau penimbun gas oksigen kalau perlu dihukum seberat-beratnya," kata dia.