Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2021 mencapai 7,07%. Capaian itu membuat Indonesia berhasil keluar dari resesi setelah kuartal sebelumnya masih kontraksi -0,74%.
Eits, tetapi jangan senang dulu. Pemerintah perlu waspada pada pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 karena kemungkinan akan melambat lagi akibat adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Kita akan punya pertumbuhan dan sudah terjadi pertumbuhan yang tinggi di triwulan II, tetapi mungkin nanti akan melambat di triwulan III karena pengetatan yang dilakukan selama empat minggu terakhir itu dampaknya akan kelihatan 1-2 bulan (Juli-Agustus)," kata Ekonom Chatib Basri dalam webinar Dialog Ekonomi, Kamis (5/8/2021).
Hal itu juga membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan di 2021 disebut sulit untuk mencapai target pemerintah 5,3%.
"Tadinya target awal di 5,3%, mungkin kita akan sulit mencapai 5%-an. Growth kita mungkin ada kisaran sedikit di bawah 4% atau 4% lebih sedikit, range-nya dalam kaitan itu," tuturnya.
Terlepas dari itu, Chatib Basri menilai pertumbuhan ekonomi akan tergantung dari pola penanganan pandemi COVID-19. Dia menyarankan agar vaksinasi segera diselesaikan, dengan demikian herd immunity bisa terbentuk.
"Kalau bisa dilakukan herd immunity-nya, maka walaupun kena efeknya, tetap tidak terlalu mengganggu mobilitas, itu yang terjadi AS, China atau beberapa negara lain.
Simak Video "Video Menkeu Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 4,7-5%"
(aid/zlf)