Nilai ekspor Indonesia periode Januari-Juli 2021 mencapai US$ 120,57 miliar atau naik 33,94 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Komoditas nonmigas menyumbang 94,35% dari total keseluruhan ekspor di semester 1 2021.
"Ekspor nonmigas Juli 2021 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$3,57 miliar, disusul Amerika Serikat US$2,02 miliar dan Jepang US$1,19 miliar," terang Kepala BPS Margo Yuwono.
Ekspor hasil industri pengolahan pada Januari-Juli juga mengalami kenaikan yang cukup tajam, yaitu sebesar 31,36%. Kontribusi terbesar pada periode ini disumbang oleh komoditas lemak dan minyak hewan/nabati senilai US$ 16,59 miliar.
"Total ekspor industri pengolahan mencapai US$ 94,62 miliar. Pangsa pasar industri pengolahan terbesar adalah China, Pakistan dan India," tutur Margo.
Adapun ekspor pertanian periode Januari-Juli 2021 mengalami pertumbuhan positif 8,72 % (YoY), dengan nilai US$ 2,24 miliar.
"Kenaikan itu terjadi karena meningkatnya ekspor tanaman obat, aromatik, dan rempah-rempah," ungkap Margo.
Kepala Biro Humas dan informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri menyebutkan Kementan terus berupaya untuk mendorong akselerasi ekspor pertanian. Diharapkan peningkatan ekspor ini dapat membantu proses pemulihan ekonomi nasional.
"Seperti yang sudah diungkapkan Pak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo), peningkatan ekspor pertanian memiliki peran penting dalam mengentaskan kemiskinan, terutama kalangan petani. Untuk itu, kami siap menggelar karpet merah untuk eksportir sehingga ekspor pertanian kita bisa terus meningkat," urai Kuntoro dalam keterangan tertulis, Rabu (18/8/2021).
Ia menyampaikan peningkatan signifikan pada ekspor industri pengolahan juga menjadi catatan khusus bagi jajaran Kementan untuk terus mendorong hilirisasi hasil produksi pertanian.
"Ke depan, sesuai perintah Presiden Jokowi dan arahan Menteri Pertanian, kita akan terus memperkuat industri hilirisasi pertanian," sebut Kuntoro.
Sementara itu, upah nominal buruh tani juga mengalami peningkatan dari Rp 56.794,00 per hari pada Juni menjadi Rp 56.829,00 per hari di bulan Juli.
Simak Video "Jokowi Mau Buah-buahan Nusantara Go Internasional"
(mul/hns)