Jakarta -
Untuk mendukung sektor pariwisata dan menggerakkan perekonomian di wilayah kaki gunung, relawan pencinta alam yang tergabung dalam Mandalawangi Bergerak menggelar program vaksinasi COVID-19.
Program yang didukung TNI dan Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam & Ekosistem KLHK ini diharapkan dapat mendorong pemulihan sektor perekonomian dan pariwisata di wilayah sekitar.
Penasitan Mandalawangi Bergerak, Heru Budiargo mengungkapkan program vaksinasi untuk masyarakat kaki gunung diharapkan bisa memenuhi kekebalan kelompok atau herd immunity di wilayah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika kondisi di sana sudah aman, kegiatan sektor pariwisata alam bisa kembali berjalan. Ini akan berdampak positif pada kegiatan perekonomian di wilayah sekitar," kata Heru, Senin (23/8/2021).
Masyarakat yang tinggal di kaki gunung adalah ujung tombak dari pariwisata alam pegunungan. Pendaki yang berinteraksi dengan masyarakat berisiko menyebarkan virus corona di wilayah tersebut.
Dia mengharapkan program vaksinasi ini bisa membantu pelaksanaan distribusi dan pemerataan vaksinasi ke daerah terpencil termasuk masyarakat kaki gunung.
Komandan Komando Resort Militer 061/Suryakancana Brigadir Jenderal Achmad Fauzi mengatakan, sebagai perpanjangan tangan pemerintah, TNI akan selalu siap menjalankan perintah serbu vaksin. "Serta mendukung kegiatan program vaksinasi masyarakat kaki gunung. TNI manunggal bersama rakyat," ujar dia.
Pihak Korem 061/Suryakancana sudah melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam program Serbuan Vaksinasi Indonesia. Tercatat sebanyak 321.214 orang penerima vaksin hingga Minggu, 22 Agustus 2021 yang dijalankan bersama para Kodim di Jajaran Bogor, Sukabumi dan Cianjur serta Para Relawan dan Masyarakat sekitar.
"Korem 061/Suryakancana bekerja sama dengan Mandalawangi Bergerak akan menyalurkan vaksin untuk 3.000 orang, sejalan dengan program Semangat Serbuan Vaksinasi Indonesia," lanjut dia.
Saat ini, Mandalawangi Bergerak tengah menjalankan pilot project vaksinasi masyarakat kaki gunung, dengan menyasar pada tiga titik lokasi di wilayah kaki Gunung Gede-Pangrango, yakni Cibodas, Salabintana dan Gunung Putri.
Target pemberian vaksin di tiga titik tersebut adalah untuk 3.000 orang. Ketua Mandalawangi Bergerak, Rahmi Hidayati menambahkan, dukungan untuk penyediaan vaksin sudah didapat dari TNI dan pendataan peserta dibantu oleh aparat desa serta aktivis kegiatan alam setempat. Sementara pelaksanaan di lapangan difasilitasi oleh Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).
"Kami sangat mengharapkan dukungan dari warga sekitar atas pelaksanaan program vaksinasi masyarakat kaki gunung ini. Mudah-mudahan yang sudah mendaftar, secara fisik atau kesehatan memang dapat menerima vaksin. Dan yang lebih penting lagi, mereka memiliki kesadaran penuh soal perlunya menjaga imunitas melalui vaksinasi," ujar Rahmi.
Sebagai langkah literasi program vaksinasi, Rahmi meminta kepada masyarakat kaki gunung untuk tidak terlalu khawatir dengan kegiatan vaksinasi. Sebab, sesuai dengan instruksi pemerintah melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI) beserta Ikatan Dokter Indonesia (IDI), program vaksinasi suci, halal dan aman.
"Sekarang saatnya kita memikirkan kesehatan untuk menghindari fatalitas dari virus COVID-19. Dengan vaksinasi diharapkan bisa menekan dan mengurangi risiko terserang virus COVID-19," ungkap Rahmi.
Selain pilot project masyarakat kaki Gunung Gede-Pangrango, Mandalawangi Bergerak dibantu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga tengah mendata kawasan wisata alam Indonesia lainnya seperti Gunung Ciremai, Merbabu, Sindoro, Lawu dan lainnya. "Mandalawangi Bergerak sebagai gabungan dari relawan pencinta alam dan organisasi pendaki gunung memiliki tanggung jawab atas terciptanya suasana yang aman dari pandemi COVID-19," jelasnya.