Muncul Lowongan Kerja Anti-Uyghur, Siapa yang Posting?

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 30 Agu 2021 10:05 WIB
Muncul Lowongan Kerja Anti-Uyghur, Brand Fashion Ini Minta Maaf
Jakarta -

Perusahaan fast fashion China, Shein melakukan penyelidikan terhadap iklan lowongan kerja 'palsu' yang di-posting di situs rekrutmen yang mengatasnamakan perusahaan.

Dilansir detikcom dari BBC, Senin (30/8/2021), iklan yang dilihat oleh BBC untuk pekerja pabrik dan gudang mengatakan mereka yang berasal dari latar belakang etnis minoritas tertentu, termasuk Uyghur, tidak boleh melamar. Shein mengatakan tidak mendanai atau menyetujui iklan tersebut, dan berkomitmen untuk menegakkan standar perburuhan yang tinggi.

Seorang juru bicara Shein mengatakan perusahaan terkejut dan prihatin melihat iklan menggunakan bahasa yang bertentangan dengan prinsip perekrutannya.

"Shein berkomitmen penuh untuk menegakkan standar tenaga kerja yang tinggi di seluruh rantai pasokan kami, dan untuk meningkatkan kehidupan pekerja di rantai pasokan global dengan mendukung upaya nasional dan internasional untuk mengakhiri kerja paksa," kata mereka.

Dia menambahkan bahwa pihaknya memiliki persyaratan ketat untuk pemasoknya dan tidak mentolerir diskriminasi. Perusahaan rekrutmennya, Guangzhou Zhongzhi Human Resources Management juga mengatakan akan menyelidiki individu yang secara curang menggunakan nama perusahaan untuk merilis informasi palsu. Perusahaan meminta mereka bertanggung jawab sepenuhnya sesuai hukum.

"Kami dengan tulus meminta maaf atas dampak insiden ini pada Shein dan pelamar terkait karena kelalaian perusahaan kami," katanya dalam sebuah surat.

Didirikan pada tahun 2008, Shein dilaporkan mengandalkan ribuan pemasok pihak ketiga di China untuk memproduksi sejumlah pakaian, yang dipesan lagi jika kinerjanya baik.

Shein yang berkembang pesat bersaing dengan produk sejenis seperti Boohoo untuk pembeli dari kalangan anak muda, dan telah berkolaborasi dengan selebriti dan influencer untuk membangun pengikut online-nya. Beberapa iklan di-posting dengan nama Shein antara April dan Desember 2020 di situs web rekrutmen Tiongkok.

Mereka menawarkan pekerjaan yang bekerja di pabrik atau gudang Guangzhou dengan penghasilan sekitar 16 yuan per jam, serta mengatakan pekerja tidak perlu dites untuk COVID-19, atau lulus ujian medis untuk bekerja di tempat di kala pandemi.

Shein unggul dalam memperebutkan pembeli muda di AS, Inggris, dan Eropa dengan memproduksi fast fashion lebih cepat, dan seringkali dengan harga lebih murah daripada banyak pesaingnya seperti Boohoo atau Asos.

Tonton juga Video: Sopir Hotel Ngaku Anggota Polisi, Tipu Pengusaha Rental Mobil Rp 108 Juta






(toy/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork