Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap banyak uang yang dikeluarkan individu, perusahaan swasta, BUMN, hingga pemerintah pusat untuk pelayanan kesehatan dan membeli alat kesehatan. Totalnya mencapai Rp 490 triliun per tahunnya.
"Total spending untuk sektor kesehatan baik yang dilakukan oleh individu, perusahaan swasta, perusahaan BUMN, pemerintah daerah dan pemerintah pusat berkisar di angka Rp 490 triliun setahun. Paling besar memang digunakan untuk membayar layanan kesehatan yang diberikan oleh dokter maupun alat kesehatan," katanya dalam acara Forum Nasional Kemandirian dan Ketahanan Industri Alat Kesehatan, yang disiarkan melalui YouTube Farmalkes TV, Senin (30/8/2021).
Oleh karena itu, Budi mengatakan sangat disayangkan jika Indonesia tidak membangun dan meningkatkan produksi alat kesehatan sendiri. Dia pun memastikan Kementerian Kesehatan akan meningkatkan potensi dari produsen alat kesehatan di dalam negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sesuai dengan arahan bapak Presiden dan juga arahan pak Menko Marinves diminta untuk terus-menerus memastikan bahwa Kementerian Kesehatan memberikan kebijakan-kebijakan afirmasi terhadap produsen-produsen yang alat kesehatannya memang di bangun di dalam negeri," ungkapnya.
Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya izin edar produksi alat kesehatan dalam negeri dari 2.300an kini meningkat menjadi 9.400. Semua alat-alat itu sudah mulai masuk ke beberapa rumah sakit.
"Saya merasa bangga dan berterima kasih karena dari 2.300an izin edar untuk barang-barang produksi dalam negeri sekarang, sudah meningkat menjadi 9.400an. Jadi terjadi peningkatan jumlah izin edar yang diberikan untuk alat-alat kesehatan produksi dalam negeri," paparnya.
"Masa pandemi ini beberapa alat kesehatan utama sudah bisa diproduksi di dalam negeri, saya mendengar bahwa banyak pabrik pabrik APD sudah boleh beroperasi memproduksi APD di dalam negeri. Saya juga mengunjungi beberapa rumah sakit melihat bahwa alat-alat yang masuk diproduksi dalam negeri," tambahnya.
Budi berharap industri alat kesehatan dan produksinya di dalam negeri semakin meningkat mengingat tingginya permintaan alat kesehatan.
"Saya berharap bahwa melihat kebutuhan alat kesehatan, alat medis, dan juga barang-barang konsumsi pakaian, semakin banyak ini merupakan kesempatan bagi industri alat kesehatan dan lebih untuk bisa lebih agresif membangun kapasitas untuk memproduksi alat kesehatan," tutupnya.
(ara/ara)