Kementerian Koperasi dan UKM telah mencatat bahwa Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM) alias BLT UMKM 2021 sudah terealisasi Rp 14,21 triliun kepada para pelaku usaha mikro per akhir Agustus.
Angka tersebut merupakan 92,35 persen dari total anggaran BLT UMKM yang telah disiapkan pemerintah sebesar Rp 15,36 triliun. Selain itu, dari 12,8 juta penerima, BPUM sudah disalurkan ke 11,8 juta orang.
"Secara keseluruhan, dana BPUM mencapai senilai Rp15,36 triliun yang diperuntukkan bagi 12,8 juta pelaku," ujar Teten dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Jakarta, Senin (30/8).
Meski begitu, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki menyatakan untuk tahun depan alias 2022 belum tentu bantuan ini akan kembali diberikan. BPUM, menurut Teten bukan lah bantuan reguler yang disiapkan Kemenkop-UMKM tiap bulannya.
Dia mengatakan hingga saat ini BPUM untuk tahun 2022 masih dibahas oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional apakah diberikan lagi atau tidak. Hingga kini belum ada keputusan soal bantuan ini dilanjutkan atau tidak.
"Belum ditentukan. BPUM ini masih dibahas di Komite PEN. Memang ini bukan di reguler. Mudah-mudahan situasi COVID ini membaik tahun depan sehingga ini nggak diperlukan lagi," kata Teten.
Dia mengatakan justru untuk ke depannya pemerintah akan memudahkan pelaku usaha kecil untuk mendapatkan pembiayaan.
"Kami justru melihat yang lebih diperlukan itu kan akses pembiayaan ke UMKM, kami sedang siapkan itu agar lebih mudah," katanya.
Adapun untuk anggaran 2022, Kemenkop-UMKM memiliki pagu anggaran sebesar Rp 1.4 triliun. Dari anggaran tersebut sekitar Rp 1 triliun digunakan untuk program kewirausahaan, UMKM, dan koperasi. Sisanya untuk dukungan manajemen.
(zlf/zlf)