Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Aceh mengalami inflasi 0,08% pada Agustus 2021. Komoditas berpengaruh besar terhadap inflasi yakni ikan tongkol serta minyak goreng.
Kepala BPS Aceh Ihsanurrijal, mengatakan, inflasi di Aceh diperoleh berdasarkan tiga daerah yang dipantau yakni Lhokseumawe, Banda Aceh, dan Meulaboh. Pada bulan tersebut, harga berbagai komoditas di Aceh secara umum menunjukkan kenaikan.
"Pada Agustus 2021 terjadi inflasi sebesar 0,08 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,96 pada Juli menjadi 107,05 pada Agustus," kata Ihsanurrijal dalam konferensi pers virtual, Rabu (1/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan perkembangan inflasi yang dipantau, kata Ihsanurrijal, Kota Meulaboh terjadi deflasi sebesar 0,03%, Kota Banda Aceh inflasi sebesar 0,26%, dan Kota Lhokseumawe deflasi sebesar 0,21%. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga yakni kelompok makanan, minuman, sebesar 0,29%, serta kelompok perumahan, air, listrik sebesar 0,14%.
Baca juga: BPS: Agustus Inflasi 0,03% |
Menurut Ihsanurrijal, beberapa komoditas yang memiliki andil terhadap inflasi yaitu ikan tongkol/ikan ambu-ambu sebesar 0,11%, minyak goreng 0,10%, dan ikan rambe sebesar 0,04%.
"Pada Agustus, dari 11 kelompok pengeluaran, dua kelompok memberikan andil/sumbangan inflasi, dua kelompok memberikan andil/sumbangan deflasi, dan tujuh kelompok tidak memberikan andil/sumbangan," ujar Ihsanurrijal.
Menurut Ihsanurrijal, dari 90 kota di Indonesia yang dipantau, 34 kota mengalami inflasi dan 56 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kendari sebesar 0,62%. Inflasi terendah terjadi di Kota Tanjung sebesar 0,01 %.
"Deflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong sebesar 1,04 persen. Deflasi terendah terjadi di Kota Meulaboh, Kota Sukabumi, dan Kota Timika masing-masing sebesar 0,03 persen," jelas Ihsanurrijal.
Sementara dari 24 kota di Pulau Sumatera, 5 kota mengalami inflasi dan 19 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 0,28 persen. Inflasi
terendah terjadi di Kota Sibolga sebesar 0,05 persen.
"Deflasi tertinggi terjadi di Kota Bandar Lampung sebesar 0,53%. Deflasi terendah terjadi di Kota Meulaboh sebesar 0,03%," sebut Ihsanurrijal.