Tak hanya hanya itu, lanjut Agung, pihaknya pun mendorong pemerintah agar menggerakkan anak-anak muda atau para petani muda untuk dapat bergabung dalam program Food Estate tersebut.
"Kalau saya sih sebenarnya yang penting dilakukan adalah menggerakkan sebanyak-banyaknya petani, karena bagaimanapun juga ketahanan pangan poinnya ada di petani, tentunya petani muda, karena di Indonesia generasi petaninya sudah hampir habis, 33 juta masyarakat yang bertani sekarang anak mudanya cuman 7 persen, nggak lebih dari 4-5 juta, sangat kecil sekali. Jadi ini menjadi tantangan di Indonesia, bagaimana kita mengajak anak muda kita untuk bertani. Jadi food estate ini bagus, cuman baiknya memang anak-anak muda dilibatkan di program Food estate ini, jadi yang diberdayakan itu Petani petani muda, sehingga sustainablitinya bisa berjalan, takutnya nanti food estate bisa berjalan sekarang, 5 tahun Presiden nya ganti 3 tahun menterinya ganti, program nya sudah gak jalan lagi kan begitu yang biasa terjadi," jelasnya.
Selain itu, Agung berharap, ke depan pemerintah lebih banyak menggerakkan para petani atau calon petani dengan memperbanyak pelatihan dengan tujuan dapat merangsang minat bertani bagi masyarakat Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi bagaimana pemerintah mengempower petani-petani, mungkin dengan memperbanyak pelatihan, jadi yang dikordinir itu manusianya, kalau manusia Indonesia kuat, manusianya punya mindset jadi petani hebat, manusia yang punya mindset petani keren food estate pasti jalan, karena tantangan terbesar kita itu di manusia, manusia Indonesia kan sekarang sedikit banget yang mau jadi petani, jadi itu yang perlu dilakukan oleh pemerintah," tutupnya.
Simak Video "Video Food Estate Bakal Dilanjutkan, Mentan: Untuk Masa Depan Negara"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)