Macam-macam 'Harta Karun' Kuno di Balik Proyek Infrastruktur RI, Apa Saja?

Macam-macam 'Harta Karun' Kuno di Balik Proyek Infrastruktur RI, Apa Saja?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 06 Sep 2021 12:41 WIB
Situs di Tol Pandaan-Malang Diduga Desa Kuno Pra-Majapahit
Foto: Muhammad Aminudin

2. Relief Bung Karno di Gedung Sarinah

Temuan bersejarah berikutnya muncul di Gedung Sarinah yang merupakan gedung pusat belanja tertua di Indonesia. Gedung Sarinah juga disebut menjadi gedung pencakar langit pertama yang ada di Jakarta.

Nah Gedung Sarinah sejak tahun lalu sedang dipugar, renovasi dilakukan besar-besaran, dan bahkan menutup pusat belanja itu untuk beroperasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada suatu hari di awal tahun ini, publik dihebohkan dengan postingan viral di media sosial yang diunggah akun bernama @liayuslan. Diduga akun itu tak sengaja membocorkan foto relief di Sarinah, padahal relief ini akan menjadi kejutan saat Sarinah mulai dibuka kembali.

Hal itu pun seperti dibenarkan, pihak perusahaan buka suara. Direktur Utama Sarinah, Fetty Kwartati membenarkan adanya relief yang ditemukan di dalam gedung Sarinah.

ADVERTISEMENT

"Jadi benar adanya relief tersebut ya, tapi memang akan kami pamerkan pada saat grand launching. Karena benda tersebut termasuk cagar budaya, jadi tim cagar budaya juga perlu memugar dan sedapatnya dikembalikan kepada kondisi awal. Jadi sebenarnya kami siapkan buat surprise," jelas Fetty saat dihubungi detikcom, Sabtu (9/1/2021).

Fetty menjelaskan relief itu sebenarnya sudah ada sejak gedung Sarinah diresmikan pertama kali oleh Soekarno di tahun 1960-an. Saat itu relief tersebut ditempatkan secara terbuka.

Dia menegaskan, relief itu bukan lah penemuan baru yang ditemukan pada saat ini. Pihak manajemen Sarinah pun sebenarnya tahu adanya relief tersebut di dalam gedung.

Hanya saja, pada saat gedung direnovasi dan mengubah layout, relief itu ditutup karena tidak sesuai dengan layout saat ini, sehingga keberadaan relief tersebut sudah lama tidak diketahui oleh masyarakat luas. Setelah Sarinah selesai dipugar, baru lah relief ini bakal dipamerkan lagi.

Bahkan, bukan hanya relief. Ada beberapa benda bersejarah yang akan menjadi icon Sarinah. Fetty menerangkan salah satu konsep Sarinah nantinya sebagai pusat perbelanjaan yang mempertahankan cagar budaya.

Selain relief ada eskalator pertama di Indonesia akan kembali dioperasikan di Sarinah. Eskalator itu dianggap bersejarah sehingga masuk dalam daftar icon Sarinah nantinya. Ada juga tangga yang dulu menuju Hard Rock Cafe dan kolam pantul yang juga akan masuk dalam icon bersejarah Sarinah.

Adapun, peresmian Gedung Sarinah yang baru ditargetkan akan dilakukan bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional yang jatuh pada 10 November mendatang.

3. Situs Purbakala di Proyek Tol Pandaan Malang

Harta karun lainnya ditemukan juga di proyek jalan tol. Tepatnya di proyek jalan Tol Pandaan-Malang Jawa Timur.

Situs purbakala ini ditemukan tepat di Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang atau KM 37-700 ruas tol Pandaan-Malang. Temuan ini muncul pada bulan Maret 2019 silam saat pekerjaan jalan tol sedang dilakukan.

Temuan yang dinamai Situs Sekaran ini bentuknya seperti susunan batu bata kuno. di sekitar lokasi juga banyak ditemukan benda-benda cagar budaya lain. Di antaranya, uang gobog, beberapa barang berlapis emas, kaca benggala, dan benda kuno lainnya.

Sejak ditemukan, ekskavasi langsung dilakukan oleh tim arkeologi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur. Ditengarai situs ini merupakan bentuk dari sebuah desa kuno purbakala pra-Majapahit.

Kepala tim arkeolog BPCB Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho menyampaikan, penggalian menemukan susunan batu bata yang terpisah. Hal ini menunjukkan bahwa situs Sekaran bukan dalam satu bangunan utuh. Melainkan struktur bangunan yang terpisah-pisah dalam satu kawasan desa kuno.

"Kami menemukan tatanan batu bata yang tidak menyatu dalam satu tempat. Ada tatanan yang kami yakini sebagai pondasi bangunan. Untuk sementara bisa diperkirakan situs ini tanda kutip sebuah desa kuno pra-Majapahit," ungkap Wicaksono ditemui di lokasi, Sabtu (16/3/2019).


(hal/fdl)

Hide Ads